Selain siaga kebakaran hutan dan lahan, Halikinnor juga mengingatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah mewaspadai terjadinya banjir. Beberapa wilayah, khususnya kawasan Utara sangat rawan banjir jika terjadi hujan deras dalam waktu lama.
Sementara itu, berdasarkan data di posko terpadu, sejak kebakaran mulai terjadi dan pemerintah daerah menyatakan Siaga Darurat bencana asap pada 4 Agustus lalu, tercatat sudah 264 hektare lahan terbakar.
Tim gabungan bersiaga di posko terpadu yang didirikan di halaman Museum Kayu Sampit.
Dua pekan terakhir, kebakaran lahan kembali marak. Pemadaman kebakaran sempat dilakukan lewat udara dengan cara “water bombing” atau bom air di Kecamatan Teluk Sampit dan Mentaya Hilir Selatan karena lokasi kebakaran sangat sulit dijangkau melalui jalur darat dan sungai.[Ant]