BLANGPIDIE – Kementerian Pertanian menyatakan akan terus berupaya meningkatkan populasi sapi di Provinsi Aceh melalui program Sapi Wajib Bunting (Siwab), sehingga ke depan daerah paling ujung barat Indonesia itu menjadi sentral ternak sapi di nusantara.
“Saat ini kita sedang lakukan program Siwab. Dengan Siwab kita bisa mendapatkan anakan untuk meningkatkan populasi sapi , baik di Aceh maupun di seluruh Tanah Air,” kata Staf Ahli Bidang Lingkungan Kementan, Mukti Sardjono, di Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Senin (11/9/2017).
Mukti datang ke Kabupaten Abdya dalam rangka menghadiri acara vaksinasi sapi terhadap penyakit Septicaemia Epizootica (SE) yang beberapa bulan lalu ada terindikasi di daerah itu, sekaligus menyaksikan upaya khusus (Upsus) Siwab yang diselenggarakan oleh Pemkab Abdya.
Acara yang berlangsung di bantaran Sungai Krueng Baru, Kecamatan Lembah Sabil tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Peternakan Aceh, Zulyazaini Yahya, Bupati Abdya Akmal Ibrahim, Dandim 0110/Abdya Letkol Inf Puji Hartono, Kadistan Abdya, Muslim Hasan dan ratusan masyarakat setempat.
Mukti Sardjono mengatakan, program Siwab yang dilaksanakan tersebut menggunakan straw (semen beku) kwalitas bagus, dan benih unggul, sehingga jika itu bisa dilakukan dengan baik, program peningkatan populasi sapi akan berhasil di Indonesia.
Ia mengatakan, untuk mendukung program Siwab tersebut, pemerintah daerah juga diharapkan untuk menyediakan pakan dan menjaga kesehatan ternak termasuk juga menyediakan straw untuk kebutuhan sapi-sapi indukan.
“Kalau target nasional saat ini sudah mencapai 81 persen. Tapi, untuk Aceh masih banyak. Baru terealisasi sekitar 25 persen. Kendalanya kemarin karena nuansa politik cukup kental. Kepala dinas sering gonta-ganti, makanya agak tersendat. Tapi, tiga bulan terakhir ini sudah lancar kembali program Siwab ini,” ujarnya.