Kekeringan, Mentan Pastikan Suplai Beras Nasional Aman

YOGYAKARTA — Menteri Pertanian RI, Amran Sulaiman menegaskan, terjadinya kekeringan di sejumlah daerah di Indonesia pada musim kemarau ini, tidak sampai mengganggu produksi dan suplai beras nasional.

Meski masih ditemukan lahan pertanian yang mengalami puso, namun ia menyebutkan, secara hitung-hitungan penurunan produksi beras masih jauh dari ambang batas yang dikhawatirkan.

“Memang ada dampak, tapi tidak seperti yang dikhawatirkan sebelumnya. Lahan yang mengalami puso juga masih ada, namun tidak signifikan. Secara hitung-hitungan masih aman,” katanya sesuai membuka acara Pameran Pembangunan Pertanian Perikanan dan Kehutanan, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Expo dan Rembug Utama dalam rangka hari jadi KTNA ke 46, di Jogja Expo Center, Yogyakarta, Jumat (22/09/2017).

Ia mencontohkan stok Pasar Induk Beras Cipinang saat ini tercatat mencapai sebanyak 48 hingga 49 ribu ton. Padahal normalnya stok pasar Cipinang hanya mencapai sekitar 30 ribu ton. Hal itu dikatakannya menjadi bukti bahwa suplai beras nasional saat ini masih melimpah.

Menurut Amran, pihaknya sendiri telah berusaha mengantisipasi persoalan kekeringan yang selalu terjadi setiap musim kemarau, sejak tiga tahun terakhir. Di antaranya dengan menyelesaikan pembangunan saluran irigasi seluas tiga juta hektar, melakukan normalisasi sungai dan bendungan, hingga membuat embung.

“Saat ini semua itu sudah bisa dimanfaatkan dengan baik bagi petani,” katanya.

Ia menambahkan, normalisasi bendungan sendiri sudah dilakukan di seluruh wilayah pulah Jawa maupun luar Jawa. Sedangkan penambahan saluran irigasi juga sudah dilakukan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Saat ini saluran irigasi telah meningkat menjadi sebanyak 4,7 juta hektar.

Lihat juga...