Eko Raup Keuntungan Rp7 juta per Bulan dari Usaha Pakan Kelinci
PONOROGO — Memiliki pangsa pasar yang lumayan bagus, usaha pelet pakan kelinci yang dilakoni Eko Mulyadi sejak 2011 lalu terus berkembang. Banyaknya peternak yang memesan membuatnya mampu meraup keuntungan hingga Rp7 juta per bulannya.
“Satu bulan saya bisa memproduksi 1,5 ton pelet,” jelasnya kepada Cendana News, Selasa (19/9/2017).
Tak pelit berbagi ilmu, pria 36 tahun ini membeberkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pelet, di antaranya polar, bungkil kedelai, bekatul, kulit kacang, konsentrat/tepung ikan dan nutrisi.
Ia mengingatkan, pembuatan pelet pun tidak boleh sembarangan, pasalnya kelinci tidak memiliki rumen seperti sapi. Salah campuran bisa membahayakan.
“Cara buatnya semua bahan dicampur dengan manual tangan, digiling, dijemur dan ditaruh dalam wadah,” ucapnya.
Usai ditaruh dalam wadah kemudian dikeringkan dengan cara dijemur. Penjemuran bisa dilakukan selama tiga hingga lima jam.
“Kendala waktu hujan susah dalam pengeringan,” tuturnya.
Eko menuturkan, awal usahanya tidaklah berjalan mulus, pembuatan pakan pelet kelinci awalnya ia coba dan gagal terus menerus. Hingga menemukan konsentrasi yang pas saat ini.
“Jika salah konsentrasi, kelinci bisa sakit perut. Kelinci itu gampang sakit perut kalau pakannya tidak benar,” tukasnya.
Sementara untuk pemasaran sendiri masih dilakukan di sekitar Ponorogo dan juga dititipkan di toko hewan. Beruntung usaha membuat pelet pakan kelinci di Ponorogo belum ada saingan.
“Untuk 1 kg pakan ecer Rp6 ribu tapi jika ada yang beli di atas 10 kg dihargai Rp5,5 ribu,” paparnya.
