Pemprov NTB Fokuskan Anggaran pada Program Penanganan Kemiskinan
MATARAM — Untuk lebih terfokus pada program pengentasan kemiskinan, Pemerintah Provinsi (Pemprov), Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan efesiensi anggaran untuk program kerja yang dinilai tidak penting berdampak langsung terhadap upaya penanganan kemiskinan.
“Jadi karena anggaran kita terbatas, kita harus fokus, makanya Bappeda itu sekarang ini mengembangkan perencanaan program money follow (pendekatan penganggaran yang lebih fokus pada program/kegiatan yang terkait langsung dengan prioritas nasional serta memberikan dampak langsung bagi masyarakat–red). Kalau di NTB hanya program prioritas untuk kemiskinan yang memiliki dampak pada kemiskinan kita biayai,” tutur Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB, Ridwansyah di Mataram, Senin (11/9/2017).
Sementara untuk program tidak relevan dengan kebijakan pengentasan kemiskinan, akan lebih diefesienkan, sehingga tidak lagi sekedar bagi-bagi uang dengan SKPD terkait.
Kebijakan sudah semestinya dilakukan Pemprov NTB, sehingga anggaran terbatas tersebut diharapkan bisa tepat sasaran dan proses pembangunan bisa berlangsung sebagaimana diharapkan.
“Mengingat anggaran besar, juga tidak bisa menjadi jaminan masalah kemiskinan bisa dientaskan. Tapi bagaimana anggaran yang ada bisa dimaksimalkan hingga tepat sasaran mengatasi kemiskinan,” kata Ridwan.
Ditambahkan, apalagi saat ini seluruh wilayah Indonesia mengalami pelambatan penanganan angka kemiskinan. Namun dari seluruh Provinsi di Indonesia, NTB paling progresif penurunannya.
Oleh karena itu, dalam upaya penurunan kemiskinan di daerah menurut Tim Nasional Percepatan Penurunan Kemiskinan (TNP2K), selain fokus dan efesiensi anggaran untuk program tidak penting.