MAKASSAR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan mewaspadai ancaman kekeringan di sejumah kabupaten dan kota di daerah itu.
Kepala BPBD Sulsel, Syamsibar di Makassar, Kamis, mengatakan, meski masih bebas dari potensi kekeringan berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pihaknya siap melakukan koordinasi dengan seluruh pihak ataupun pemerintah kabupaten/kota untuk mengantisipasi hal itu.
“Analisis BMKG itu tugasnya memprediksi cuaca, jika ada daerah yang dinyatakan kering, maka kami akan melakukan koordinasi ke lapangan,” katanya.
Mengenai daerah mana saja yang diwaspadai, dirinya mengaku pada dasarnya seluruh daerah berpotensi untuk mengalami kekeringan.
Artinya, ujarnya, tidak akan fokus pada satu atau dua daerah saja dan melihat kondisi yang ada.
“Untuk daerah yang mengalami kekeringan itu, seperti Jeneponto. Tapi kita tidak hanya fokus pada beberapa daerah karena seluruh daerah memiliki potensi kekeringan,” katanya.
Terkait dengan dampak kekeringan, kata dia, tentunya akan mengganggu tanaman para petani dan berpotensi gagal panen. Untuk masalah air bersih, pihaknya akan memprioritaskan kebutuhan masyarakat.
BPBD Sulsel juga mempunyai pengalaman dalam menangani persoalan kekeringan di sejumlah daerah di Sulsel.
“Insha Allah, BPBD sudah punya pengalaman, setiap daerah juga memiliki PDAM yang bisa memenuhi kebutuhan air masyarakat atau membantu pengairan sawah,” ujarnya.
Selain persoalan kekeringan, pihaknya juga terus melakukan pendekatan dengan masyarakat di berbagai daerah agar bersama-sama menjaga lingkungan.
Ia mengatakan ancaman lain yang juga bisa datang, seperti tanah longsor dan banjir.