Angka Kekerasan Terhadap Anak di Depok Cenderung Meningkat

DEPOK — Angka kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak dan perempuan di Kota Depok, Jawa Barat, dari tahun 2013 hingga 2016 cenderung. Sementara di 2017, hingga saat ini dalam catatan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Depok diketahui ada 167 kasus.

Tahun 2016, ada sekitar 280 laporan polisi, untuk masalah anak sendiri ada 156 kasus. Sebelumnya, pada 2015 jumlah kekerasan, pelecahan pada anak dan perempuan mencapai 265 kasus. Sedangkan pada 2014 sekitar 244 kasus, kemudian pada 2013 ada 171 kasus.

Pada tahun 2017 hingga bulan Agustus, dari 167 kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak dan perempuan, 75 kasus diantaranya adalah kasus yang menimpa anak-anak dan sisanya sebanyak 92 kasus kekerasan dalam rumah tangga dan perzinaan.

Adapun kasus yang dialami anak-anak, yakni penganiayaan anak (20 kasus), persetubuhan anak (23), pencabulan anak (29), eksploitasi anak (3). Sedangkan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sebanyak 77 kasus dan perzinaan sebanyak 15 kasus.

Pada bulan Januari ada total 24 kasus, Februari 16, Maret 33, April 20, Mei 15, Juni 22, Juli 16, dan Agustus 21 kasus.

Kepala Tim Satuan Tugas Srikandi Polresta Depok, Ipda Nurul Kamila Wati, mengatakan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak pada tahun-tahun sebelumnya meningkat.

“Unit PPA intens menangani kasus yang dialami perempuan dan anak, seperti kasus kekerasan terhadap perempuan antara lain KDRT, pemerkosaan, membawa lari anak di bawah umur, kemudian eksploitasi anak di bawah umur,” ujar Ipda Nurul kepada Cendana News, Kamis (14/9/2017).

Sekarang yang sebenarnya ada, namun belum disadari, lanjut Ipda Nurul, adalah ekspolitasi anak.

Lihat juga...