CIANJUR — Ratusan kepala keluarga di Kampung Cirata, Desa Sukajadi, Kecamatan Mande, Cianjur, Jawa Barat, harus berjalan kaki satu kilometer untuk mendapatkan air bersih.
Pasalnya sejak dua bulan terakhir warga kesulitan mendapat air bersih karena wilayah tersebut mengalami kekeringan. Untuk mendapatkan air, warga harus berjalan sejauh 1 kilometer atau mengantre di kran air milik perusahaan. Lina (35) seorang warga, mengatakan setiap tahun warga di wilayah tersebut kesulitan mendapatkan air terutama ketika musim kemarau tiba.
“Ada sumur di rumah, tapi kering. Sudah sejak lama begini, setiap tahun pasti susah air. Sekarang sudah dua bulan susah air,” katanya, Minggu (13/8/2017).
Dia menjelaskan, untuk mendapatkan air bersih, warga harus mengambil ke kolam buatan di pinggir sungai sebagai penampungan air berjarak sekitar 1 kilometer, dengan kondisi jalan yang curam. Jika tidak warga harus rela antre panjang di depan perusahaan besar yang berdiri di wilayah tersebut.
“Ketika kemarau tiba, perusahaan menyediakan dua keran air bersih di luar gerbang utama. Banyaknya warga yang antre membuat waktu menunggu sangat lama. Kalau mau cepat ambil ke sungai dengan jarak yang jauh,” katanya.
Dia dan ratusan warga di wilayah tersebut berharap dinas terkait di Pemkab Cianjur, mencarikan solusi yang setiap tahun dirasa berat oleh warga.
“Harapan kami ada sumur resapan atau bak penampung air yang bisa digunakan warga saat kemarau tiba karena selama ini keluhan kami tidak pernah terwujud,” katanya.
Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, melakukan koordinasi dengan Perumdam Tirta Mukti Cianjur untuk mengatasi persoalan pasokan air bersih di sejumlah wilayah.