Tenaga Lapangan Dinas Peternakan DIY Tinggal 20 Orang
“Memang (tenaga teknis lapangan) sangat penting. Karena kalau tidak didampingi peternak akan kesulitan,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang peternak Suripto (68), mengakui minimnya perhatian pemerintah kepada peternak saat ini. Hal itu jauh berbeda dengan pada masa Pak Harto dulu yang selalu memberikan perhatian melalui tenaga penyuluh lapangan. Padahal sebagai peternak ia mengaku membutuhkan perhatian maupun pendampingan dari pemerintah.
“Tidak pernah ada penyuluh yang datang ke sini. Padahal kita sebenarnya “dikawruhke” (diperhatikan) saja sudah senang,” katanya.
Tidak adanya pengawasan dan pendampingan dari pemerintah itu dikatakan Suripto juga membuat sejumlah bantuan ternak yang diberikan pemerintah kepada peternak menjadi tidak maksimal. Pasalnya tak jarang bantuan bibit seperti sapi ataupun kambing yang diberikan pemerintah secara ramai-ramai lantas dijual dan tidak dikembangkan.
“Karena tidak diawasi ya biasanya, setelah dapat bantuan langsung dijual. Seringnya seperti itu. Jadi kan percuma. Kalau saya sendiri selama ini belum pernah dapat bantuan,” kata lelaki asal Bantul itu.
