LOMBOK TENGAH – Sebanyak 82 desa dari 139 desa/kelurahan di sembilan kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, mengalami darurat kekeringan yang menyebabkan warga sulit memperoleh air bersih.
“Sampai saat ini dari data yang kita miliki sudah ada sembilan kecamatan dari 12 kecamatan di Lombok Tengah yang terdampak kekeringan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Tengah, H Muhamad, di Praya, Rabu (30/8/2017).
Sembilan kecamatan yang kini darurat kekeringan tersebut adalah Pujut, Praya Timur, Praya Barat, Praya Barat Daya, Praya Tengah, Praya, Jonggat, Kopang dan Janapria.
“Memang daerah-daerah ini adalah yang sering dilanda kekeringan parah, bila musim kemarau tiba, sehingga praktis persediaan air berkurang,” ujarnya.
Muhamad menjelaskan, untuk mengatasi dampak kekeringan tersebut, BPBD sudah mendistribusikan air bersih terutama di 82 desa yang dinyatakan terparah terkena dampak kekeringan. “Ada tiga dinas dan instansi yang bergerak setiap harinya untuk menyuplai kebutuhan air bersih warga,” tutur Muhamad.
Sedangkan BPBD menyediakan 360 tangki air atau pertangkinya sebanyak 5 ribu liter. “Artinya, ada 1,8 juta liter air yang kami siapkan,” ucapnya, di lokasi penyaluran air bersih di Dusun Bebile Desa Ganti, Praya Timur.
Di samping itu, BPBD menyalurkan empat tangki air atau 20 ribu liter ke warga secara bergiliran. BPBD bertugas di seluruh desa di dua kecamatan yakni Praya Timur dan Janapria dan sisanya menjadi tanggung jawab Dinas Sosial (Dinsos) dan perusahaan daerah air minum (PDAM) Lombok Tengah.
“Penyaluran air bersih berlangsung sejak Selasa (29/8) kemarin, hingga beberapa bulan ke depan, tergantung kondisi cuaca,” jelas Muhamad.