Produksi dengan Mesin Cetak, Produsen Batu Bata Alami Kenaikan Signifikan

LAMPUNG – Usaha kecil sektor kerajinan batu merah dan pembuatan genteng menjadi pekerjaan utama warga Dusun Buring, Desa Sukabaru, Kecamatan Penengahan, sejak berpuluh puluh tahun silam. Dengan kondisi tanah liat dan tanah merah di wilayah tersebut, bisnis batu bata tetap masih dijalankan oleh sebagian warga hingga kini.

Sejumlah warga produsen batu bata merah terimbas proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) bahkan melakukan produksi batu bata merah dengan sistem sewa lahan milik warga lain untuk terus berproduksi dengan sistem “ngecuk” atau bagi hasil dengan pemilik lahan per seribu batu bata sebesar Rp100 ribu. Hingga tahun 2017, berdasarkan data perkumpulan pemilik tobong bata, salah satu anggotanya Asmin, menyebut, tercatat sebanyak lebih dari 20 perajin batu bata termasuk genteng di Dusun Buring masih beroperasi dengan sistem manual dan menggunakan mesin cetak.

Pemilik tobong bata atau lokasi pembuatan batu bata dengan modal yang besar bahkan bisa memiliki lebih dari lima tobong per orang dengan proses operasi mempekerjakan sebanyak tiga hingga lima orang dengan sistem kerja harian. Sistem pekerjaan pembuatan batu bata merah oleh sebagian pemilik modal mulai beralih dengan cara tradisional menggunakan mesin cetak atau press yang mampu memproduksi batu bata merah dalam jumlah lebih banyak. Bahan baku tanah yang diperoleh dari areal perkebunan dengan jenis tanah merah sebagian juga didatangkan dari wilayah lain dengan membeli akibat semakin berkurangnya bahan baku tanah di sekitar pekarangan warga.

“Awalnya sebagian besar warga produsen batu bata merah masih menggunakan sistem tradisional dengan alat cetak atau dikenal sistem cetak bata tubruk. Namun semenjak tahun 2000 sebagian pemilik modal mulai beralih menggunakan mesin cetak batu bata merah yang lebih cepat memproduksi batu bata merah,“ terang Asmin, salah satu produsen batu bata merah di Dusun Buring, Desa Sukabaru, Kecamatan Penengahan, saat ditemui Cendana News, Selasa (22/8/2017).

Lihat juga...