MANOKWARI — Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) tertarik untuk mengembangkan tanaman kopi di wilayah Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.
Ketua IKAPPI Provinsi Papua Barat Marlina di Manokwari, Sabtu (19/8/2017), mengatakan, daerah otonom baru yang dimekarkan dari Kabupaten Manokwari tersebut memiliki potensi bagi pengembangan kopi.
Selain masih memiliki lahan cukup luas dan subur, daerah ini dinilai cocok karena berada pada ketinggian pegunungan.
“Daerah ini bisa berkembang melalui sektor ekonomi, salah satunya melalui pengembangan tanaman kopi. Konon, dulu tanaman kopi sudah pernah dikembangkan dan hingga saat ini masih ada tanaman kopi yang hidup liar di situ,” kata Marlina.
Selain mengangkat sektor perkebunan, ujarnya, pengembangan tanaman kopi dinilai bisa menunjang program pengembangan pariwisata di daerah tersebut.
Marlina mengemukakan, beberapa waktu lalu ia berkunjung dan memantau sejumlah lokasi di wilayah Distrik Minyambau Pegunungan Arfak. Di daerah tersebut sebagain besar warga punya lahan yang ditanami kopi.
“Namun kurang terawat dan tidak memberikan hasil panen yang signifikan karena pemahaman mereka masih terbatas dalam memelihara tanaman kopi,” sebutnya.
Dia mengemukakan, tanaman kopi sudah dikembangkan para misionari injil sejak puluhan tahun silam. Bagi warga Arfak tanaman kopi bukan hal baru sehingga masyarakat dinilai mudah menyesuikan program pegembangan tanaman tersebut.
Hingga kini, belum ada budidaya kopi berskala besar maupun kecil yang dilakukan petani setempat maupun investor. Masyarakat belum memiliki orientasi pasar layaknya warga di wilayah Sulawesi, Sumatera dan Jawa.