BANDA ACEH — Hingga kini ekspor beberapa komoditas unggulan dari Provinsi Aceh dengan memakai pintu ke luar melalui provinsi lain masih tinggi yakni sekitar 53,11 persen.
“Tercatat di Juni tahun ini 53,11 persen, dari total ekspor komoditas Aceh dengan nilai 10.609.690 dolar AS,” papar Kepala Badan Pusat Statistik Aceh, Wahyuddin, di Banda Aceh, Rabu (2/8/2017).
Lazimnya, lanjut dia, pelabuhan yang dipakai untuk mengirimkan berbagai komoditas tersebut ke negara tujuan adalah masih tempat yang lama yakni Sumatera Utara dan DKI Jakarta.
Komoditas terbesar diekspor pada Juni 2017 melalui pelabuhan di luar Provinsi Aceh tersebut, mayoritas merupakan kelompok komoditi kopi, teh, dan rempah-rempah.
Seperti kopi arabica atau kopi robusta, baik jenis “not roasted”, dan “not decaffeinated” dengan nilai sebesar 3.243.369 dolar AS.
Lalu komoditi kelompok buah-buahan seperti areca nuts atau buah pinang senilai 1.500.627 dolar AS yang diekspor melalui Sumatra Utara (Sumut).
Di Sumut atau lebih tepatnya Pelabuhan Belawan di Kota Medan, dan Bandara Internasional Kuala Namu di Kabupaten Deli Serdang.
“Ke beberapa negara untuk ‘coffee arabica wib’ atau ‘coffee kopi robusta oib’ dengan jenis ‘not roasted’, dan ‘not decaffeinated’ seperti Amerika Serikat,” katanya.
“Sedangkan untuk buah pinang dikirim ke negara Pakistan,” terang Wahyuddin.
Badan Pusat Statistik mencatat, nilai ekspor berasal dari Aceh di Juni tahun ini total 4.975.115 dolar AS atau mengalami penurunan 26,76 persen jika dibanding bulan lalu.
Namun jika dibandingkan dengan periode yang sama hingga Juni 2016, maka tercata terjadi peningkatan sebesar 11,92 persen.