Drama Kolosal Panglima Batur Meriahkan HUT RI di Banjarmasin
BANJARMASIN –– Peperangan sengit pecah ketika rakyat Kalimantan Selatan melawan aneksasi Belanda di Bumi Lambung Mangkurat itu. Di pihak rakyat Kalimantan Selatan, Panglima Batur memimpin heroisme perlawanan rakyat. Sayangnya, semangat anti penjajah itu tak bisa menyelamatkan Panglima Batur dari hukuman gantung.
Itulah secuil tampilan drama kolosal Panglima Batur yang turut memeriahkan HUT ke-72 RI di halaman kantor Pemerintah Kota Banjarmasin, Kamis (17/8/2017). Drama kolosal yang tampil 15 menit ini digarap sutradara Bastari Setyawan.
Peserta drama kolosal yang terlibat sebanyak 200 orang pemain. Para peserta dihimpun dari berbagai pelajar, komunitas dan perguruan tinggi. Bastari menggodok naskah drama ini selama satu bulan.
“Kami memgangkat drama ini, agar warga lebih mengenal lagi, tidak hanya Pangeran Antasari sebagai pejuang di Kalsel. Tapi juga ada Panglima Batur,” kata Bastari.
Bastari cuma butuh latihan selama dua hari pada 14-16 Agustus 2017. Walau hanya tampil 15 menit, aksi drama mampu membetot perhatian peserta upacara.
“Semangat pantang menyerah Panglima Batur patut di contoh generasi muda, dan mengisi kemerdekaan dengan hal yang positif,” ujar Bastari.
Menurut dia, perseta drama kolosal tidak semua berlatar belakang teater. Itu sebabnya, ia sempat kesulitan mengharmonisasi para pelaku drama.
Beberapa anggota Kodim Banjarmasin turut membantu peragaan selama latihan drama kolosal. Di tengah drama itu, ada sebagian peserta upacara menangis ketika melihat aksi kolosal perlawanan Panglima Batur.
Melihat respons peserta upacara itu, Bastara bersykur karena peserta bisa menangkap pesan dari cerita drama kolosal. “Semoga ini menjadi salah satu perwujudan kecintaan kami kepada negeri,” Bastara melanjutkan.