Distan DIY Libatkan Mahasiswa Awasi Penyembelihan di 7.000 Titik Pemotongan Hewan Kurban
YOGYAKARTA — Dinas Pertanian DIY menerjunkan ratusan tenaga untuk mengawasi dan memonitor kesehatan hewan ternak kurban selama Idul Adha. Pengawasan dilakukan mulai dari peredaran di tingkat pedagang hingga saat proses penyembelihan di hari raya yang diperkirakan berjumlah 7.000 titik pemotongan.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian DIY, Sutarno, menyatakan selain mengerahkan tenaga dari lingkungan pemerintah baik provinsi maupun kabupaten/kota seperti pengawas dan dokter puskesmas hewan (Puskeswan) pihaknya juga menggandeng pihak Fakultas Peternakan maupun Kedokteran Hewan UGM.
“Untuk untuk tenaga dokter dari puskeswan ada 60 orang lebih. Ini sudah kita minta mengawasi peredaran ternak kurban sejak 22 Agustus lalu. Sedangkan dosen maupun mahasiswa UGM kita libatkan untuk awasi saat hari H, menyangkut proses penyembelihan. Nanti kita sebar di 5 Kabupaten kota se DIY,” katanya baru-baru ini.
Bidang Peternakan Dinas Pertanian DIY sendiri mewaspadai sejumlah penyakit hewan ternak berbahaya yang biasa menimpa kambing, domba, maupun sapi. Mulai dari anthrax, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hingga penyakit cacing hati maupun penyakit menular lainnya.
“Untuk cacing hati memang baru bisa dipastikan setelah disembelih. Sehingga memang yang harus diperhatikan adalah kondisi ternak secara kasat mata. Harus memenuhi kriteria minimal, baik dari penampakan mata, hidung, kuku, kulit dan sebagainya,” katanya.
Tak hanya itu pihak Dinas Peternakan DIY sendiri juga telah memberikan pelatihan SDM selama dua hari, khususnya calon pemotong termasuk para takmir masjid. Sebanyak 50 orang lebih diberikan pembekalan dan pelatihan teknis mengenai tata cara penanganan penyembelihan dan pemotongan.