BANDA ACEH — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie, Aceh, menyatakan sekitar 50 hektare areal kawasan hutan di wilayah itu terbakar.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pidie, Apriadi mengaku hutan yang terbakar ditumbuhi oleh tanaman pinus berada di Desa Seukeuk, Kecamatan Tangse.
“Kondisi sudah padam, hanya tinggal sisa api kecil. Tim karhutla, di antaranya terdiri Kodim, Polres, dan BPBD Pidie siaga di tempat kejadian,” ujarnya melalui sabungan telepon seluler dari Banda Aceh, Minggu (27/8/2017).
Dia melanjutkan, kebakaran pertama kali muncul, dan dilihat oleh warga setempat dengan membakar ilalang pada Jumat (25/8) sekitar pukul 17.00 WIB.
Lalu api semakin cepat membesar dan meluas akibat terbawa angin akibat cuaca panas dengan membakar kawasan hutan pohon pinus.
Pihaknya yang mendapat informasi, saat itu juga langsung berkoordinasi aparat terkait, seperti unsur TNI/Polri setempat dengan mengerahkan dua unit mobil pemadam kebakaran.
“Tapi karena jarak tempuh yang jauh dan cukup sulit dijangkau ke lokasi hutan terbakar, hingga pukul 21.30 WIB, api belum berhasil kami padamkan,” ujar dia.
Dalam dua hari terakhir, ia mengatakan, pihaknya masih mengerahkan tim darat terdiri dari unsur TNI/Polri, BPBD dan masyarakat untuk menyekat sumber api yang masih tersisa dengan jumlah sekitar 200 personel.
“Permintaan untuk water boombing (bom air) sudah tidak diperlukan lagi, begitu pun juga dengan tim pendampingan BNPB. Kami kira, sudah memadai,” ujar Apriadi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat mengaku, satelit tidak memantau kebakaran di hutan lindung yang ditumbuhi tanaman pinus di Kabupaten Pidie, Aceh.