Untung Ubah Lahan Gersang Masjid Kubah Intan Menghijau Oleh Sayuran
Setelah tanaman cabai merah dan cabai jengki berumur sekitar 90 hari tersebut mulai bisa dipanen dengan proses bertahap karena sebagian cabai masih hijau sementara cabai siap panen yang sudah berwarna merah dipanen dengan proses pemetikan setiap sore.
“Sekali petik sebanyak sepuluh kilogram cabai merah berikut cabai jengki saya panen kadang saya jual dan sebagian diberikan kepada pengurus masjid lain yang membutuhkan cabai merah untuk bumbu dapur,” terang Sriatun yang tengah memetik cabai merah dan kacang panjang.
Hingga kini dari sekitar 1000 batang cabai merah dan cabai jengki memasuki masa panen. Sriatun memanen puluhan kilogram cabai dan jika sudah memasuki masa panen total dengan kondisi cabai matang.
Dia bisa memanen sekitar 100 kilogram cabai merah dan cabai jengki. Prediksi panen puncak untuk cabai merah diakuinya pada akhir Juli sementara untuk jenis cabai jengki bisa dipanen berkali kali hingga tanaman cabai tersebut tidak produktif.
Belum selesai proses pemanenan cabai merah,cabai jengki dan kacang panjang,jiwa kreatif Untung Sutrisno juga terus disalurkan dengan memanfaatkan setiap sudut lahan kosong di sekitar masjid dengan menanam sawi dan labu.
Tanaman sayuran jenis labu yang ditanamnya dengan cara dirambatkan tersebut ditanam di beberapa pojok yang menjadi tempat pembuangan bekas material tanah dan batu dan sebagian labu sudah berbunga.
“Tanaman sawi yang saya pencarkan setelah disemai baru berusia sepekan dan terus saya siram setiap pagi dan sore selain menjadi hijauan di sekitar masjid lumayan bisa disayur,” ungkap Untung.
Salah satu warga Kalianda, Amir memuji langkah Untung Sutrisno dan isterinya Sriatun. Selain bisa menjadi tanaman hias di sekitar masjid sayuran dan cabai yang ditanam Untung Sutrisno juga kerap dimanfaatkan warga.