Potensi Bencana Kekeringan di DIY Tahun Ini Diprediksi Meningkat
YOGYAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, memperkirakan potensi bencana kekeringan di wilayah DIY pada musim kemarau 2017 ini akan meningkat dibanding tahun lalu.
Berdasarkan kajian yang dilakukan, peningkatan itu tidak hanya menyangkut tingkat kekeringan saja, namun juga luasan wilayah kekeringan. Daerah terdampak bencana kekeringan paling parah diprediksi akan terjadi di dua wilayah, yakni Kabupaten Gunungkidul dan Kulonprogo.
Menghadapi peningkatan potensi bencana kekeringan tersebut, BPBD DIY pun telah membentuk Satgas Penanggulangan Kekeringan sejak 20 Juli 2017, lalu. Satgas ini dibentuk untuk mengidentifikasi sekaligus menanggulangi bencana kekeringan pada musim kemarau di seluruh wilayah DIY.
Kepala Pelaksana Harian (Plh) BPBD DIY, Krido Suprayitno, menjelaskan Satgas dianggotai sejumlah perwakilan dari beberapa dinas dan badan terkait, seperti BMKG, Dinas Sosial, Dinas PUPR bagian sumber daya air, dan BPBD tiap Kabupaten/kota.
“Hari ini satgas sudah mulai beroperasi sampai nanti akhir September 2017. Jumlah anggota intinya sekitar 20 orang. Namun, akan di-backup seluruh anggota SKPD dan BPBD di seluruh Kota dan Kabupaten,” ujarnya, Jumat (21/7/2017).
Krido menjelaskan lagi, pembentukan Satgas dilakukan karena kondisi kemarau di Provinsi DIY sudah masuk dalam kondisi tanggap bencana. Satgas ini nantinya akan langsung bergerak menginventarisir dan memetakan wilayah mana yang sudah terdampak kekeringan. Kemudian akan mengumpulkan sumber daya manusia, perlengkapan serta dana untuk menjalankan strategi mengatasi kekeringan.
“Sekarang didata dulu titik- titik mana yang sudah kering. Lalu, minggu pertama bulan Agustus Satgas menyelenggarakan operasi penanggulangan kekeringan. Turun langsung ke lapangan mengecek seberapa parah dampak kekeringannya. Satgas ini nantinya juga bertugas untuk membawa bantuan air ke lokasi yang terdampak kekeringan parah,” katanya.