Menurut pengakuan penduduk asli Kampung, Ibu Martini, mural wayang geber yang ada di gang masuk Kampung Batik ini merupakan ide asli dari warga sendiri. Warga awalanya ingin mengangkat kembali budaya tradisional yang sudah mulai terlupakan. Oleh sebab itu mengambil tema Adeging Kutha Semarang atau yang berarti sejarah berdirinya Kota Semarang.
“Mural sejarah berdirinya Semarang itu dibuat di salah satu dinding bangunan milik warga yang berada di sebuah gang selebar dua meter. Dalam mengerjakannya, warga pun secara bergantian menyumbang tenaga dan pikiran. Sementara, dana untuk membeli cat dan kebutuhan lain diambilkan dari uang kas RT yang dikumpulkan warga.” Ujar Bu Tini pada Sabtu, (11/7/2017).

Lambat-laun karena banyaknya pengguna media sosial, maka pengunjung Kampung Batik Semarang banyak yang berfoto di mural wayang tersebut dan menggunggahnya di media sosial. Hal ini membuat Kampung Batik Semarang terkenal. Akibatnya, saat ini banyak orang terutama penggunaka akun media sosial yang penasaran terhadap Kampung Batik Semarang. Saat ini jumlah pengujung Kampung Batik Semarang semakin banyak, baik yang hanya ingin berfoto di mural wayang, maupun untuk belanja batik.
Fika sebagai pengujung Kampung Batik Berharap agar mural wayang yang ada di Kampung Batik Semarang bisa lebih banyak lagi. Selain itu, dia juga mengeluhkan akses yang susah dan penunjuk jalan yang sedikit menuju Kampung Batik Semarang.
“Saya berharap agar pemerintah bisa membantu pengunjung agar lebih mudah dalam mengakakses Kampung Batik Semarang. Selain itu juga perlu adanya banyak petujuk jalan dan plang yang jelas supaya banyak orang yang mengetahui lokasi Kampung Batik Semarang,” imbuh Fika.