Laporan Keuangan Sering jadi Temuan, Gubernur Akui Kekurangan Tenaga Akuntan

PADANG — Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno menegaskan, Pemprov sangat membutuhkan tenaga akuntan untuk menyempurnakan administrasi keuangan. Selama ini laporan keuangan instansi masih dinilai bermasalah oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sumbar.

Ia mengakui, persoalan masih adanya permasalahan laporan keuangan, karena masih adanya ketidakpahamanan PNS (Pegawai Negeri Sipil) terkait akuntansi yang baik.

“Selama ini tidak ada instansi di Sumbar yang menerima CPNS yang akuntan. Jadi yang saya lakukan selama ini untuk mengisi posisi akuntan itu ialah menarik tenaga akuntan dari BPK. Buktinya, kinerja mereka sangat bagus,” ucapnya, Selasa (11/7/2017).

Irwan menjelaskan, agar seluruh instansi memiliki tenaga akuntan, perlu adanya perekrutan CPNS khusus. Hanya saja, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Pemprov Sumbar tidak bisa merekrut melalui jalur umum.

“Kita sangat butuh tenaga akuntan, kalau dari jalur umum kita tidak diberikan kuota. Makanya saya berinisiatif untuk menarik tenaga akuntan dari BPK dan BPKP,” katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah Sumbar, Jayadisman mengatakan, sebelumnya Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) merilis penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) sebanyak 19.210 secara nasional. Sementara Sumbar tidak mendapatkan formasi umum, hanya ada penerimaan guru garis terdepan.

“Sampai sekarang kita tidak mendapatkan informasi ada formasi umum dalam penerimaan CPNS, sementara kita membutuhkan banyak PNS untuk menutupi pegawai yang pensiuan,”sebut

Menurutnya, jatah Sumbar 2017 hanya penerimaan sebanyak 63 guru garis depan. Guru-guru itu ditempatkan di daerah tertinggal, terjauh, terpencil, yakni di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Solok Selatan, dan Pasaman Barat.

Lihat juga...