Mahasiswa Unair Ciptakan Kincir Air Tenaga Magnet

SURABAYA — Lima mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menciptakan kincir air tenaga magnet (KTM) dengan konsep bebas energi guna meningkatkan produksi budi daya udang.

Ketua Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Unair Hafit Ari Pratama di Surabaya, Rabu (19/7/2017), menjelaskan latar belakang dilakukannya inovasi itu adalah pada pembudidayaan intensif, khususnya budi daya udang vannamei yang mempunyai masalah pada biaya operasional.

“Dalam satu siklus, biaya operasional mencapai puluhan juta rupiah per hektarenya. Biaya operasional tersebut selain masalah pakan juga biaya untuk menggerakkan kincir air di kolam untuk aerasi,” kata dia.

Selain penyediaan pakan dalam satu siklus, juga biaya untuk menggerakkan kincir air di kolam sebagai aerasi yang relatif besar, menjadi ganjalan yang cukup signifikan dalam budi daya udang selama ini.

“Tanpa adanya kincir air sebagai aerasi, komoditas udang yang dibudidayakan bisa mengalami kelambatan tumbuh hingga kematian, yang disebabkan oleh rendahnya kelarutan oksigen dalam kolam dan tingginya pH,” ujarnya.

Atas dasar itulah dirinya bersama keempat rekannya, yakni Muhammad Zulfikar Alfian Bahtiar, Irfan Mahbuby, Anisa Redhita Sari, dan Zakariya menciptakan kincir tenaga magnet dalam PKM mereka Hafit mengatakan kincir tenaga magnet ini 40 persen lebih efisien walau energinya terus-menerus berputar dibanding kincir air biasa atau kincir listrik.

Selama ini, kincir air digerakkan menggunakan bahan bakar solar, di mana biayanya bisa mencapai 50 persen dari total biaya operasional.

Kincir air yang digerakkan dengan listrik juga masih memakan biaya yang relatif mahal, yakni hingga 30 persen dari biaya operasional.

Lihat juga...