Kuliner Tidak Pengaruhi Omzet Pedagang Pasar Bulu

SEMARANG — Untuk menghidupkan kembali suasana pasar tradisional, Dinas Perdagangan Kota Semarang membuka tempat kuliner dan kafe di Pasar Bulu Semarang. Pemkot Semarang berharap dengan adanya tempat kuliner dan kafe ini bisa menghidupkan kembali pasar yang kondisi pasar yang sebelumnya sepi.

Tempat kuliner dan kafe yang ada di Pasar Bulu buka mulai jam 16.00 hingga 24.00. Hal ini tentu saja tidak mempengaruhi penjualan pedagang yang ada di Pasar Bulu. Sebab pedagang di Pasar Bulu berjualan dari pagi hingga sekitar pukul 4 sore.

Itu sebabnya jika pun  sore hari banyak pengujung yang datang untuk menikmati kuliner di Pasar Bulu, namun hal ini tidak mempengaruhi omzet pedagang yang berjualan di pagi dan siang hari.

Salah satu pedagang di Pasar Bulu, Suparno, mengaku bahwa memang setelah di relokasi 3 tahun yang lalu ruko di lantai 3 Pasar Bulu sepi  banyak yang tutup. Pemerintah Kota Semarang sebenarnya berniat baik untuk menjadikan Pasar Bulu lebih ramai lagi dan pedagang juga mendapat keuntungan dari ramainya pengujung. Tetapi upaya itu kurang membuahkan hasil.

“Sejauh ada tempat kuliner dan kafe ini, saya merasanya omset saya tidak ada perubahan. Sama dengan saat belum ada tempat kuliner dan kafe. Mungkin pemerintah hanya ingin lantai 3 di Pasar Bulu ramai saja tanpa memperhatikan keramaian pengujung pada saat pagi dan siang hari,” kata Suparno saat ditemui Jumat, (21/7/2017).

Suparno juga menambahkan bahwa pengujung yang datang juga tidak bertambah ramai sejak adanya tempat kuliner dan kafe. Karena memang tempat kuliner dan cafe sendiri bukanya saat para pedagang sudah menutup kiosnya.

Lihat juga...