Kemenristekdikti Siapkan Redesain Kurikulum Pendidikan Vokasi
YOGYAKARTA –– Pemerintah melalui Kementerian Riset Dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) akan melakukan desain ulang kurikulum pada pendidikan vokasi. Yakni dengan melibatkan dunia industri guna menjamin relevansi hasil lulusan dengan kebutuhan industri.
Hal itu diungkapkan Direktur Pembelajaran, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan kemahasiawaan Kemenristekdikti, Dr Ir Paristiyanti Nurwardani, MP, dalam workshop kurikulum pendidikan vokasi akuntansi di University Club University UGM, Jumat (14/07/2017).
Menurut Purwandani, revitalisasi pendidikan vokasi akan dilakukan dengan malakukan penyempurnaan kurikulum, serta dibukanya peluang pendidikan vokasi terapan dan pendidikan baik diploma satu, diploma dua maupun diploma tiga. Menurutnya hal itu dilakukan karena pemerintah akan mendorong lebih banyak lulusan pendidikan Diploma.
“Lulusan diploma diharapkan tidak hanya lulusan yang memiliki kemampuan teknis di bidangnya saja. Namun juga memiliki kemampuan lain agar bisa berkompetisi dengan lulusan dari luar. Selama ini kemampuan teknis lulusan Diploma cukup, tetapi kurang diimbangi kemampuan bernalar,” ungkapnya.
Revitalisasi kurikulum pendidikan vokasi nantinya akan memuat pendidikan karakter dan kepemimpinan serta mendorong penguasaan bahasa asing yang lebih baik agar lulusan vokasi lebih banyak terserap di dunia kerja.
Dikatakan kondisi lulusan vokasi saat ini lebih banyak mengangur jika dibanding lulusan akademik. Sehingga pihaknya terus berupaya mendorong bagaimana lulusan vokasi lebih terserap di dunia kerja dan berdaya saing.
Sementara itu Ketua Forum Vokasi Akuntansi-Ikatan Akuntan Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI-KAPd), Faiz Zamzami mendukung rencana pemerintah untuk mekakukan redesain kurikulum pendidikan vokasi dengan konsep 3+2+1.