BULUNGAN — Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie terus melobi kementerian dan lembaga untuk mewujudkan pembangunan Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning Kabupaten Bulungan, meskipun telah dimasukkan dalam proyek strategi nasional.
“Memang pembangunan KIPI telah dimasukkan dalam PSN berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2017 tapi masih harus bersaing dengan daerah lainnya untuk mendapatkannya,” aku dia melalui siaran persnya di Nunukan, Selasa.
Untuk mewujudkan hal ini, Pemprov Kaltara terus berkomunikasi dengan melobi kementerian dan lembaga dengan menjelaskan keunggulan yang dimiliki Provinsi Kaltara.
Ia mengatakan, keunggulan utama yang dimiliki adalah rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Sungai Kayan yang akan dikerjakan investor yang terintegrasi dengan KIPI di Tanah Kuning.
Menurut Irianto Lambrie, Pemprov Kaltara telah menyiapkan masterplan kawasan, dokumen analisis dampak lingkungan dan dokumen lain yang dibutuhkan sejak 2016.
Selain berkomunikasi dengan kementerian dan lembaga, dia juga berupaya menjalin komunikasi dengan pihak swasta yang mendanai pembangunan KIPI Tanah Kuning tersebut.
Ia menegaskan, rencana pembangunan KIPI Tanah Kuning yang telah ditetapkan menjadi program prioritas pada proyek strategi nasional (PSN) tetapi masih harus bersaing dengan daerah lainnya maka perlu meyakinkan pemerintah pusat.
Keunggulan lain yang dimiliki Provinsi Kaltara adalah keberadaan Tanah Kuning di Selat Makassar berhadapan langsung dengan Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik sehingga memudahkan proses pemasaran produk dalam negeri ke negara-negara ASEAN dan Asia Pasifik lainnya.