Harga Garam Naik, Keuntungan Pedagang Ikan Asin Tipis

BALIKPAPAN — Dalam satu pekan lebih harga garam di pasar tradisional mengalami kenaikan, akibat daerah pemasok gagal panen. Dampak kenaikan harga garam itu, mempengaruhi harga ikan asin yang di jual pedagang di pasaran.

Ikan asin menjadi salah satu menu lauk pauk yang sangat diminati pembeli. Tidak hanya untuk lauk kebutuhan warga kota, namun juga untuk oleh-oleh bagi pengunjung yang datang membawa ke daerah asalnya. Sehingga permintaan ikan asin juga cukup banyak setiap harinya.

“Kenaikan harga ikan asin sebenarnya bukan hanya karena dari harga garam yang naik. Tapi juga diakibatkan angin selatan, ikan susah didapat makanya yang buat ikan asin juga berkurang,” ungkap H. Jamri saat ditemui di pasar Pandansari di sela aktivitasnya, Senin (31/7/2017).

Harga ikan asin kakap yang naiknya lebih tinggi dari sebelumnya Rp130 ribu menjadi Rp150 ribu per kilogramnya. Ikan jenis halu-halu dijual Rp50 ribu dan biji nangka Rp80 ribu. “Kalo jenis ikan halu-halu kenaikannya tidak banyak, paling cuma Rp10 ribu perkilogram. Kalo naiknya kebanyakan, pembeli malas juga belinya,” jelasnya.

Hal yang sama juga dikatakan pedagang ikan asin lainnya Ida. Menurutnya, naiknya harga ikan asin ini terjadinya sudah lama, dan ditambah kenaikan harga garam naik jadi dua kali lipat.

“Sebenarnya naiknya sudah lama, ditambah harga garam naik nambah lagi naiknya. Kalo naik begini kita nggak mau naikkan yang banyak, jadi untung tipis ini. Yang penting bisa balik modal,” celetuknya.

Ia mengharapkan situasi ini dapat cepat diatasi pemerintah. Kenaikan harga berimbas besar pada jumlah penjualan maupun keuntungan yang diperoleh pedagang.

Lihat juga...