Banjir dan Serangan Virus, Budidaya Udang Vaname Merugi

Panen dini diakuinya terpaksa dilakukan untuk menghindari kerugian lebih besar dengan umur 60 hari sudah dipanen dengan size 50. Meski normal untuk hasil panen yang maksimal ukuran udang jenis vaname mencapai size 80 hingga 100 dengan umur mencapai 77 hari. Kerugian diakuinya mencapai 30 persen dari total sebanyak 5 petak tambak miliknya yang biasanya menghasilkan sekitar 3 ton hanya menghasilkan 1,8 ton untuk luasan lahan sekitar 2 hektar.

Ia juga menyebut selain serangan virus white spot syndrome atau dikenal penyakit panu pada jenis udang vaname yang berimbas pada penurunan produksi, saat ini harga udang jenis vaname dengan size cukup murah hanya mencapai Rp65.000 per kilogram untuk size 80 (14 gram) sementara sebelumnya bisa mencapai harga Rp85.000 per kilogram.

Hasil panen udang jenis vaname usia 77 hari tersebut langsung dimasukkan ke dalam kotak busa yang akan dikirim ke Jakarta memenuhi permintaan sejumlah pasar untuk dijual oleh para pengecer. Selain dikirim ke Jakarta, sebagian hasil panen udang jenis vaname dikirim ke sejumlah kota di Provinsi Lampung diantaranya Kota Metro dan Pringsewu. Ia berharap kondisi cuaca yang kerap hujan cepat berganti sehingga tambak udang miliknya terbebas dari virus mematikan bagi udang tersebut.

Upaya meminimalisir kerugian akibat virus dampak dari cuaca tersebut, pemilik lahan tambak lain di Dusun Umbul Besar, Desa Bandaragung, Apriadi bahkan membuat saluran sendiri yang tidak terhubung dengan saluran air milik petambak lain. Saluran air menggunakan pipa-pipa pvc tersebut dibuat untuk memisahkan sumber air buangan dari tambak yang sudah terkena virus white spot.

Lihat juga...