Akhir 2017 Yayasan Damandiri Targetkan ISO
YOGYAKARTA – Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri) ditargetkan akan menjadi satu-satunya yayasan di Indonesia yang memiliki Standar International Organization for Standardization (ISO) pada akhir 2017, ini. Hal itu menyusul diterapkannya standarisasi yang mengacu pada standar internasional pada semua unsur kelembagaan mulai pertengahan tahun ini.
“Bulan Juli ini kita sudah menerapkan SOP (Standart Operating Procedure), yang mengacu pada standar internasional. Sehingga jika konsisten dan lolos penilaian, nantinya kita akan mendapatkan ISO paling tidak akhir tahun 2017 atau awal 2018 mendatang,” ujar Sekretaris Yayasan Damandiri, Firdaus, di Yogyakarta, Rabu (12/7/2017).
Dikatakan Firdaus, Yayasan Damandiri berupaya mencapai ISO, untuk menunjukkan bahwa yayasan yang dibentuk Presiden Kedua RI, Soeharto, itu merupakan yayasan yang dikelola secara profesional dan terbuka. Setiap pengelolaan yayasan dijalankan sebagaimana mestinya, sesuai misi dan visi yang dimiliki.
“Untuk mendapat ISO ini semua pengelolaan harus dijalankan sesuai prosedur dan mekanisme yang telah ditetapkan. Kita mengejar ISO ini, agar pihak luar tahu bahwa Yayasan Damandiri merupakan yayasan yang dikelola dengan baik. Bukan yayasan asal-asalan,” katanya.
Menurut Firdaus, selama ini tak banyak yayasan di Indonesia yang melihat pentingnya penerapan ISO di tingkat yayasan, sehingga jika mampu mendapat ISO, nantinya Yayasan Damandiri akan menjadi satu-satunya yayasan di Indonesia yang menerapkan atau memiliki ISO.
Sebagaimana diketahui, Yayasan Dana Sejahtera Mandiri atau disebut Yayasan Damandiri, didirikan pada 15 Januari 1996 oleh HM Soeharto sebagai pribadi, yang kebetulan saat itu menjabat Presiden RI. Sebagai pendiri, HM Soeharto dipercaya sebagai ketua yayasan, dibantu oleh Prof. Dr. Haryono Suyono sebagai Wakil Ketua I, Sudwikatmono sebagai Wakil Ketua II, dan Liem Soei Liong sebagai Wakil Ketua III.