JAKARTA – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memberikan tanggapan terkait spekulasi yang beredar mengenai penangguhan atau penghentian sementara pelaksanaan aturan pemain U-23 Go-Jek Traveloka Liga 1.
Salah satu spekulasi yang menyebar adalah penangguhan aturan ini dikeluarkan karena adanya pengaruh dari klub-klub tertentu.
“PSSI tidak bisa menghalangi spekulasi dari siapapun. Latar belakang keluarnya keputusan tersebut sudah kami jelaskan dalam surat yang diberikan,” ujar Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono kepada Antara di Jakarta, Jumat.
Presiden Madura United Achsanul Qosasi sempat melontarkan spekulasi itu dalam pernyataannya di laman resmi klub.
“Enak sekali ya mengubah aturan kompetisi, boleh diubah kapan saja. Atau jangan-jangan karena klub milik mereka pemainnya sedang dipakai timnas U-22?” tutur Achsanul.
Adapun Joko Driyono merujuk pada surat resmi dari operator liga, PT Liga Indonesia Baru (LIB) bernomor 155/LIB/VI/2017 bertanggal 29 Juni 2017 yang ditujukan kepada para klub peserta Liga 1 tentang penangguhan atau penghentian sementara implementasi aturan pemain U-23 di Liga 1.
Dalam surat tersebut disebut bahwa alasan regulasi pemain U-23 ditangguhkan adalah “PSSI mempertimbangkan beberapa hal terkait keputusan tersebut yaitu karena tidak adanya proses seleksi untuk pemain karena skuat tim nasional untuk Sea Games 2017 dan AFC U-23 Champhionship 2018 Qualifiers Group H telah didaftarkan ke AFC”.
Kemudian, dalam surat itu juga disebutkan bahwa aturan pemain U-23 dihapus sementara karena mempertimbangkan “aspek ‘fairness’ kompetisi mengingat jumlah pemain yang diambil dari masing-masing klub tidak merata dan menjaga kualitas serta popularitas kompetisi akibat dari dipanggilnya pemain terbaik U-23 ke Tim Nasional”.