Pemudik Terhambat Banjir, Pemotor Berteduh di Sepanjang Jalinsum

Budi yang sengaja kembali ke Pulau Jawa seusai berlebaran di kampung halamannya di Lampung mengaku masih akan bersilaturahmi ke keluarga calon istrinya yang ada di daerah Tangerang Banten dan memilih mudik pada lebaran hari kedua meski cuaca hujan yang kurang mendukung. Selain ingin berlebaran di kampung keluarga calon istri dirinya menghindari kemacetan saat arus balik sehingga melakukan arus balik lebih awal.

Cuaca hujan yang masih melanda wilayah Lampung tersebut bahkan berimbas meluapnya sejumlah drainase dan saluran air yang ada di Jalan Lintas Timur Lampung. Pemudik yang melintas di depan pelabuhan PT Bandar Bakau Jaya (BBJ) khususnya pengguna kendaraan roda dua terpaksa harus memacu kendaraan dengan kecepatan rendah akibat banjir dengan ketinggian sekitar 50 centimeter pada beberapa bagian. Tidak adanya saluran pembuangan berimbas ruas Jalinsum di Dusun Muara Piluk Bakauheni tersebut menjadi langganan banjir hampir selama dua tahun terakhir.

“Sudah hampir dua tahun belum juga dibuatkan gorong-gorong atau saluran drainase karena alasannya jalan tersebut merupakan jalan nasional meski sudah beberapa kali diusulkan untuk diperbaiki,” terang Syahroni, Kepala Desa Bakauheni.

Selain terhambat hujan dan banjir, sebagian pemudik pengendara roda dua yang masih nekad melanjutkan perjalanan mudik dan sebagian sudah melangsungkan perjalanan balik pada lebaran kedua Idul Fitri 2017 masih terguyur hujan di pintu pembelian tiket kendaraan roda dua. Tidak adanya tenda peneduh di depan loket membuat ribuan pemudik rela berhujan-hujanan mengantri membeli tiket meski sebagian pemudik roda dua mengeluh pemasangan tenda tidak dilakukan di depan loket kendaraan roda dua. Selain itu jumlah loket kendaraan roda dua yang masih berjumlah sebanyak 4 loket belum ditambah.

Lihat juga...