Indonesia-PBB Sepakat Berantas Korupsi dan Kejahatan Perikanan

ZEYNITA GIBBONS JAKARTA — Pemerintah Indonesia dan Badan PBB UNODC menekankan pentingnya untuk meningkatkan kerja sama bidang yang berdampak besar dan dirasakan langsung masyarakat yaitu pemberantasan korupsi, terorisme, peredaran narkoba, dan pencurian ikan.

Hal itu disampaikan Dubes RI Wina Dr. Darmansjah Djumala selaku Wakil Tetap RI yang terakreditasi pada United Nations Office in Vienna (UNOV) setelah menyerahkan surat kepercayaan kepada Direktur Jenderal UNOV yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif UNODC, Duta Besar Yury Fedotov.

Acara bertempat di Sekretariat United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) di Wina, Austria, kata Sekretaris Kedua Fungsi Pensosbud KBRI/PTRI Wina, Wina Retnosari kepada Antara, Sabtu (23/06/2017).

Dalam pertemuan dengan Duta Besar Yury Fedotov , secara khusus, Dubes Djumala menyoroti kejahatan perikanan yang dewasa ini semakin marak terjadi, tidak hanya di Indonesia namun juga di dunia.

Kejahatan perikanan telah berkembang menjadi kejahatan transnasional yang sangat serius dan terorganisir.

Banyak pihak yang melakukan kejahatan pencurian ikan terlibat juga dalam aktifitas kejahatan transnasional terorganisir lainnya seperti pencucian uang, suap, penyelundupan narkoba, penyeludupan senjata, perdagangan orang, kerja paksa, kejahatan perpajakan, penyelundupan barang, dan sebagainya.

Pada kesempatan tersebut Dubes Djumala menyampaikan perkembangan positif kerja sama antara Indonesia dan UNOV, khususnya UNODC, yang telah diraih selama ini, dan sekaligus menegaskan kembali komitmen kuat Indonesia untuk terus memerangi kejahatan transnasional terorganisir dan korupsi.

Lihat juga...