MAUMERE – Toleransi di Provinsi NTT, termasuk di Kabupaten Sikka, selalu terjalin dengan baik sejak dahulu. Dalam keseharian, rasa saling menghargai dan menghormati terus dibangun di antara komunitas umat beragama.
Hal demikian terlihat dalam Sholat Idul Fitri di lapangan umum Kota Baru, Maumere, di seberang Kantor Bupati Sikka di Jalan Achmad Yani, pada Minggu (25/6/2017). Gereja Kristen Jemaat Kalvari Maumere yang berada persis di seberang lapangan mengundurkan jam kebaktian demi menghormati umat Muslim yang sedang sholat.
Sholat Idul Fitri yang juga dihadiri Bupati Sikka, Drs.Yoseph Ansar Rera dan Wakil, Drs.Paolus Nong Susar, serta Ketua DPRD Sikka, Rafael Raga, SP. yang beragama Katolik, tersebut, jadwal kebaktian mingguan yang sedianya dimulai jam 07.00 WITA di Gereja Kalvari diundur menjadi pukul 08.00 WITA.
“Bagi kami, jemaat Gereja Kalvari Maumere, rasa toleransi itu penting sekali dan waktu ibadat bukanlah masalah utama, sebab kami bisa beribadat kapan saja,” ujar Pendeta Martin Tubatonu, Minggu (25/6/2017).
Menurut Pendeta Martin, pihaknya juga telah terlebih dahulu berdialog dengan para pemuka agama Islam di Maumere serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Kabupaten Sikka. “Ini bukan keputusan saya sendiri, melainkan keputusan bersama Majelis Jemaat Gereja Kalvari,” tegasnya.
Sejalan dengan Pendeta Marten, salah satu tokoh muda Gereja Kalvari, Simson Ratu, berharap toleransi antar umat beragama di Sikka tetap terjaga di waktu yang akan datang.
Penatua pada Majelis Jemaat Gereja Kalvari Maumere tersebut juga mengatakan, Kabupaten Sikka terkenal dengan toleransinya dan ia berharap ke depan harus lebih baik lagi.