Semetara itu, Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, mengatakan, sosialisasi mengenai uang NKRI di Pasar Alok sangat efektif sebab di tempat ini aktivitas jual-beli menggunakan mata uang sangat besar sehingga masyarakat bisa mengetahui mata uang baru dan menukar uang lusuh yang dimiliki di bank.
Pemilihan Maumere sebagai kota untuk sosialisasi mata uang, tandas Frans, dilakukan sebab Maumere dan Kupang merupakan 2 kota yang selalu dipantau pertumbuhan ekonominya dan menjadi rujukan dalam mengukur tingkat inflasi di NTT.
“Saya berharap Kota Maumere bisa menjadi kota di Pulau Flores yang berkembang sehingga bisa menjadi kota yang menjadi sentra distribusi barang di Pulau Flores,” sebutnya.
Gubernur NTT dua periode ini menambahkan, hari Kamis (13/4/2017) di Denpasar, dirinya akan menandatangani kerja sama dengan sebuah perusahan kapal pesiar dunia yang nantinya akan membuka rute pelayaran menyinggahi wilayah NTT selama seminggu.
Kapal tersebut, beber Frans, direncanakan akan menyinggahi Labuan Bajo, Maumere, Larantuka, Lembata dan Alor serta ke Timor dan selama berada di sebuah kota, kapal tersebut akan mampir minimal 8 jam sehingga wisatawan bisa mengunjungi beberapa obyek wisata dan berbelanja serta mencicipi kuliner lokal.
Kapolres Sikka, AKBP I Made Kusuma Jaya sedang menunjukkan pecahan mata uang NKRI yang baru ditukarkan. |
“Kami harapkan di tahun 2018 kapal ini sudah bisa melayani di NTT sehingga bisa memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi di NTT dan memberikan dampak langsung kepada masyarakat,” pungkasnya.
Jurnalis: Ebed de Rosary / Editor: Satmoko / Foto: Ebed de Rosary
Source: CendanaNews