Menurut Imam, Warung Coto Makassar Begadang yang buka pada pukul 08.00 – 24.00 hanya mempunyai 4 karyawan. Namun, saat ini sudah bertambah menjadi 7 karyawan. “Kami buka sampai malam, biar pelanggan yang begadang bisa makan Coto Makassar,” kata pria kelahiran Tulungagung ini.
![]() |
Parida |
Imam mengaku belajar membuat Coto Makassar dari mertuanya yang asli Makasar, dan yang kebetulan juga membuka usaha Coto Makassar. “Saya belajar dari mertua dan ikut jualan juga. Akhirnya coba juga, alhamdulillah delapan tahun sudah berjalan,” ulasnya.
Warung Coto Makassar Begadang yang berada di kawasan Gunung Sari, sangat ramai pengunjung. Coto Makassar Begadang yang diracik ini dihidangkan ke dalam sebuah mangkuk, yang di dalamnya ada jeroan dan daging sapi. Akan terasa nikmat disantap dengan ketupat yang sudah disediakan di meja.
Jurnalis: Ferry Cahyanti/ Editor: Koko Triarko/ Foto: Ferry Cahyanti