Sambal Mentah dan Matang, Sajian Khas di Warung Penyetan

Aroma khas sambal yang langsung membuat lidah ingin mencecapnya. Sambal mentah dengan rasa tomat yang masih mentah menjadi ciri khas sambal mentah dengan sajian khas masih terasa kecut, namun memberi sensasi nikmat saat disantap bersama ayam goreng yang bisa dipenyet atau disuwir-suwir dengan tangan.

Khusus untuk sambal mentah yang menggigit dan terasa nikmat tersebut, dengan satu porsi ayam penyet, Rosa memberikan harga sekitar Rp13.000, sementara untuk bebek ia memberi harga sekitar Rp18.000 dan untuk lele penyet dihargai Rp10.000. Selera konsumen yang berbeda dengan sambal yang khas membuatnya menyiapkan sebanyak 5 ekor ayam, 3 ekor bebek dan puluhan ekor ikan lele yang siap digoreng dengan jumlah sekitar 25 porsi, dan selalu habis.

Sementara itu, tak jauh dari warunhg milik Rosa, berjarak sekitar beberapa ratus meter masih di ruas jalan yang sama, terdapat sebuah warung tenda dengan nama Ragil Lamongan dengan ciri khas gambar ayam, bebek, dan lele menghiasi “geber” atau spanduk berjualan.

Warung Ragil Lamongan merupakan salah-satu warung tenda yang dimiliki oleh Warji (25), pemuda asal Candipuro. Ratusan kilometer mengadu nasib sebagai pebisnis kuliner warung tenda, Warji mengaku sajian khas warung tenda miliknya berupa sajian sambal yang diolah.

Warji

Sebuah cobek besar disiapkan untuk memenuhi hasrat para pemburu kuliner pedas dengan ciri khas sambal matang. Menurutnya, sambal matang yang dimaksud berbeda dengan sambal mentah yang dibuat dengan beberapa bahan masih mentah. “Sambal yang saya buat sama dengan bahan sambal lainnya untuk kuliner ayam penyet, bebek dan lele, hanya saja sambal yang saya buat sudah matang dari rumah dan tomat yang saya gunakan tomat buah, bukan tomat rampai mentah,” terang Warji.

Lihat juga...