JUMAT, 24 FEBRUARI 2017
JAYAPURA — Seorang warga meninggal dunia dan sembilan belas lainnya luka-luka, akibat bentrok antarkubu pasangan calon di Kabupaten Intan Jaya. Situasi tersebut dibenarkan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, saat dikonfirmasi terkait situasi terkini pasca Pilkada Serentak jilid II 2017 di negeri paling timur Indonesia.
Situasi pengamanan di Intan Jaya hari ini. |
Irjen Pol Paulus Waterpauw, mengungkapkan, terjadi ketidakpuasaan dari salah satu pasangan calon terkait pleno yang telah dilaksanakan KPUD Intan Jaya. Selanjutnya ada pihak-pihak yang memprovokasi masyarakat untuk menyerang aparat dan penyelenggara pemilu.
Pihaknya akan mengirim 81 personil Brimob Polda Papua dan juga meminta bantuan Mabes Polri agar mendatangkan personil Brimob sebanyak 2 kompi untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Intan Jaya.
“Situasi sudah kondusif pasca bentrok Kamis kemarin. Pagi tadi masih ada juga pihak yang datang memprovokasi masyarakat untuk melakukan upaya kekerasan terhadap penyelenggara maupun aparat keamanan,” kata Irjen Pol Paulus Waterpauw, Jumat (24/02/2017).
Terdapat delapan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Distrik Sugapa dan Distrik Agisiga yang hasilnya tak ada suara, ini yang membuat pihak tertentu makin emosi dan marah, meminta pleno ulang. “Di Intan Jaya 1 korban bernama Kolengan Wenda meninggal dunia terkait pertikaian yang terjadi kemarin, Kamis (23/02/2017),” ujarnya.
Pihaknya telah mengantongi seorang pelaku berinisial MT yang diduga sebagai provokator. Hingga kini, dikatakan mantan Kapolda Papua Barat ini, 400 personil gabungan TNI Polri telah siaga di Kabupaten Intan Jaya untuk meminimalisir kejadian.