Pokdarwis dan Petani, Turut Menata Lahan Basah di Bakauheni

KAMIS, 2 FEBRUARI 2017

LAMPUNG — Penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya penataan dan pemanfaatan lahan basah secara berkelanjutan di wilayah Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan, terus dilakukan. Terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah muara sungai dan pesisir pantai di beberapa dusun nelayan. Beberapa upaya pemanfaatan lahan basah di Bakauheni, bahkan menjadi program jangka panjang.

Rawa-rawa di kawasan pabrik di Bakauheni tetap dipertahankan sebagai lahan persawahan.

Kepala Desa Bakauheni, Sahroni, mengungkapkan, pemanfaatan kawasan lahan basah, terutama kawasan pantai pesisir di Pegantungan yang menghadap Pulau Sindu, meenjadi rencana jangka panjang yang telah dijalankan. Salah-satunya dengan memberi kesadaran kepada masyarakat melalui pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), sehingga masyarakat bisa memiliki penghasilan dari jasa wisata tanpa merusak lingkungan.

“Sosialisasi tentang Perdes dan pembentukan Pokdarwis telah dilakukan, dan ini akan menjadi acuan bagi masyarakat agar tidak berniat merusak lingkungan pesisir, melainkan justru menjaga, karena akan menarik wisatawan dan menjadi sumber peningkatan ekonomi,” ungkap Sahroni.

Penataan hutan mangrove telah dilakukan dengan pengeloaan yang baik, dan akan dibuat jembatan-jembatan atau tempat berjalan dari kayu yang bisa dimanfaatkan wisatawan untuk menikmati kawasan tersebut, juga dengan susur sungai menggunakan perahu. Beberapa penataan di Pulau Sindu juga tengah dilakukan untuk menarik wisatawan, agar bisa menjadi salah-satu destinasi wisata menarik, termasuk wisata bawah air dengan menyelam (diving) dan penyelaman permukaan (snorkeling).

Lihat juga...