RABU, 1 FEBRUARI 2017
JAKARTA — Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang bulan Januari 2017, perkembangan Indeks Harga Perdagangan Besar (IPHB) umum nonmigas sebesar 160,03 atau mengalami kenaikan sebesar 0,79 persen dari IHPB bulan Desember 2016 yaitu sebesar 158,78 persen.
![]() |
Suhariyanto (dua dari kanan) saat jumpa pers di Kantor BPS Pusat Jakarta. |
Sedangkan kenaikan IPHB sepanjang bulan Januari 2016 terjadi pada semua sektor dan kelompok barang, kecuali Kelompok Pertambangan dan Penggalian. Kenaikan tertinggi terjadi pada sektor industri, yaitu sebesar 0,99 persen. Sektor Pertanian mengalami kenaikan sebesar 0,84 persen, sementara itu sektor Pertambangan dan Penggalian mengalami penurunan sebesar 0,12 persen.
Dengan demikian, perubahan IHPB nonmigas pada awal tahun kalender 2017 adalah sebesar 0,79 persen dan perubahan IHPB dari tahun ke tahun atau secara Year on Year (YoY) sebesar 8,40 persen. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Januari 2017 di antaranya adalah cabe rawit, ayam ras, kelapa sawit, jeruk, daging ayam, minyak kelapa sawit (CPO), beras, lemak dan minyak hewan nabati untuk ekspor.
“Pada bulan Januari 2017, Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nonmigas atau indeks harga grosir atau agen mengalami kenaikan sebesar 0,79 persen terhadap bulan sebelumnya, Desember 2016, kenaikan IHPB tertinggi terjadi pada sektor industri yaitu sebesar 0,99 persen,” demikian dikatakan Suhariyanto, Kepala BPS Pusat saat jumpa pers di kantornya, Rabu siang (1/2/2017).
Sepanjang Januari 2017, sektor industri merupakan penyumbang andil dominan pada perubahan IHPB, yaitu sebesar 0,47 persen. Sektor pertanian menyumbang andil sebesar 0,17 persen, sektor pertambangan dan penggalian tidak menyumbang andil yang signifikan. Sedangkan kelompok barang ekspor migas naik 0,05 persen, yang terakhir adalah kelompok barang impor nonmigas sebesar 0,10 persen.