Rumiyanti, Kader Damandiri yang Selalu Bekerja dengan Hati

SELASA, 31 JANUARI 2017

JAKARTA — Jejak Pemberdayaan Yayasan Damandiri — Totalitas dalam mengerjakan sesuatu adalah kunci keberhasilan seseorang. Dengan kata lain, jika fokus akan pekerjaannya, ia akan terbentuk menjadi sosok yang bertanggung-jawab terhadap diri sendiri dan orang lain. Inilah prinsip yang dipegang teguh oleh Rumiyanti yang akrab disapa Yanti, Kepala Administrasi dalam kepengurusan Posdaya Bacang, RW 02, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.

Rumiyanti

Wanita kelahiran Yogyakarta, 27 Desember 1961 ini memang terlihat fokus jika melakukan tugasnya. Ia juga tidak segan menolak sesuatu hal yang menurutnya kurang lengkap, namun sudah disetorkan kepada dirinya. Tetapi, ia tidak sungkan menerima koreksi jika memang melakukan kekeliruan. Hal ini tampak saat Hari Kas Posdaya Bacang, Senin (30/01/2017).

“Menata administrasi itu bukan pekerjaan mudah, dan jika kehilangan fokus, artinya ketelitian akan berkurang. Imbasnya adalah kekeliruan, sudah hukum alamnya seperti itu,” ujar Ibu yang gemar menari dan menyanyi ini.

Pemimpin Berkarakter
Karakter Rumiyanti yang tegas serta lugas dalam berbicara, tampaknya memang menjadi pilihan tepat untuk posisi seseorang yang secara administratif mengatur sebuah lembaga atau organisasi. Tegas untuk menjaga setiap aturan dan kebijakan, agar berjalan dengan semestinya, dan lugas agar setiap kebijakan dapat dimengerti sekaligus dijalankan dengan sebaik-baiknya oleh semua orang.

Rumiyanti juga memiliki keahlian khusus yang jarang dimiliki orang lain. Ia sangat peka dalam memahami karakter seseorang. Hal itu semakin terbentuk dan menguat dalam diri melalui pengalamannya menjadi pekerja seni sebuah grup ketoprak di Malang, Jawa Timur. Dan, salah-satu tugas Yanti sebagai pengurus Posdaya Bacang adalah memberi pelatihan bagi para Penanggung Jawab (PJ) Kelompok Tanggung Renteng Posdaya Bacang dalam hal mewawancarai calon peminjam dana kredit lunak Tabungan Kredit Pundi Sejahtera (Tabur Puja). Rumiyanti membentuk para PJ Posdaya Bacang, agar bisa menilai seseorang tanpa harus melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang membuat orang tersebut tidak nyaman.

Lihat juga...