Renovasi Perekonomian di Pengadegan Wujud Totalitas Damandiri

MINGGU, 22 JANUARI 2017

JAKARTA — Jejak Pemberdayaan Yayasan Damandiri — Yayasan Damandiri bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Trilogi, Jakarta, terus bekerja sama melahirkan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) baru. Salah satunya adalah Posdaya Melati 3, Jalan Pengadegan Timur IV No.41, RT08, RW01, Kelurahan Pengadegan, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Letaknya tidak jauh dari Kampus Universitas Trilogi, hanya beberapa rumah dari Kelurahan Pengadegan. Ketuanya adalah Magda Hasmutri N, Spi, yang akrab disapa Ibu Magda.
Buku Tabungan Tabur Puja Posdaya Melati 3 RW01 Kelurahan Pengadegan Jaksel

Posdaya Melati 3 berdiri pada 2015, dengan kegiatan pemberdayaan warga yang sudah terbentuk jauh sebelum masuknya Yayasan Damandiri. Contohnya Posyandu lansia dan balita, kegiatan PKK, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Majelis Taklim, Bank Sampah dan lain sebagainya. Yayasan Damandiri melengkapi kegiatan pemberdayaan dengan Tabungan Kredit Pundi Sejahtera atau disingkat Tabur Puja pada November 2016. Lengkap sudah empat aspek pemberdayaan masyarakat Yayasan Damandiri, yakni Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan dan Wirausaha, dengan Tabur Puja sebagai program memberdayakan kembali ekonomi mikro warga RW01, Pengadegan, Jakarta Selatan (Jaksel).

Karena semua kegiatan warga sudah terbentuk sebelumnya, memudahkan Ketua Posdaya Melati 3 Pengadegan, Magda Hasmutri menyusun kepengurusan sekaligus kader koordinator masing-masing bidang atau aspek pemberdayaan masyarakat. Sekretaris Posdaya diserahkan kepada Ibu Heni, Bendahara dan Kasir kepada Jarwati, bidang kesehatan Magda Hasmutri serta para kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik), bidang pendidikan oleh guru PAUD, lingkungan dipegang bapak sekretaris RW dan aspek wirausaha dipegang oleh Ibu RW01.
“ Pemilihan pengurus dan para kepala bidang pemberdayaan kami lakukan bersama-sama melalui konsep musyawarah untuk mufakat. Komitmennya adalah, kegiatan Posdaya juga kegiatan sosial, sama dengan kegiatan RW lainnya, jadi semua harus melaksanakan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya demi kemajuan warga RW01 Pengadegan Jaksel,” terang Magda Hasmutri kepada Cendana News.
Keadaan lingkungan Pengadegan Timur yang sebelum program normalisasi ciliwung kerap dibekap banjir sampai setinggi 2-3 meter, turut membentuk karakter dan semangat gotong royong yang kuat dari warganya. Mereka jadi terbiasa dengan saling tolong menolong antara satu dan lainnya. Dengan begitu, semua kegiatan Posdaya bisa berjalan sesuai pola pemberdayaan masyarakat milik Yayasan Damandiri yang juga menggunakan konsep gotong royong. Semua kegiatan Posdaya yang bersinergi dengan kegiatan warga ini terus berlangsung hampir satu tahun lamanya, sampai Yayasan Damandiri mengaktifkan program Tabur Puja pada November 2016.
Cara Yayasan Damandiri ini sama dengan yang mereka terapkan kepada warga Bukit Duri melalui Posdaya Melati 1, Bukit Duri Jaksel. Memperbaiki keadaan ekonomi masyarakat yang sebelumnya kerap porak poranda akibat banjir dengan memberdayakan aspek ekonomi mikro atau kewirausahaan.

Lihat juga...