Penjual Burung Raup Untung Saat Imlek di Vihara Dharma Sasana Kalianda

SABTU, 28 JANUARI 2017

LAMPUNG — Tahun Baru Cina tidak hanya identik dengan saling memberi angpao namun juga melepas burung pipit. Tradisi yang dipercaya memberi pengaruh pada peruntungan dan kehidupan juga dilakukan masyarakat Tionghoa di kota Kalianda Kabupaten Lampung Selatan dalam momen Tahun baru lunar atau Imlek 2568. 

Pedagang burung di depan Vihara Dharma Sasana Kalianda

Salah satu warga, Ahmadi (35) mencoba peruntungan sebagai penjual burung memanfaatkan momen Imlek sejak lima tahun lalu. Dengan membawa satu buah sangkar yang berisi puluhan burung, ia menjajakan kepada umat yang bersembahyang di Vihara Dharma Sasana Kalianda.

Disebutkan, ia biasanya menjual burung pipit kepada anak anak kecil, namun saat menjelang perayaan Imlek ia memilih berjualan di sekitar vihara. Setelah bersembahyang di Vihara, dilakukan ritual melepas hewan atau dikenal dengan Fangseng.

“Setelah berdoa dilakukan pelepasan burung, ikan dan sebagainya,”sebut Ahmadi saat ditemui Cendana News di depan Vihara Dharma Sasana Kalianda yang terletak di Jalan Pratu M.Yusuf nomor 98 Lampung Selatan,Sabtu (28/1/2016)

Disebutkan, burung yang dijualnya merupakan jenis burung pipit dengan harga Rp2.000 hingga Rp3.000 perekor. Dalam pembelian, sebagian membeli dalam jumlah satuan hingga ratusan, bahkan sebagian ada yang membeli dalam jumlah satu keranjang atau sangkar.

Ritual tersebut membuat Ahmadi bisa meraup keuntungan hingga Rp 4juta per hari terutama saat umat mulai berdatangan di Vihara dan membeli burung pipit miliknya dalam jumlah banyak.

Namun untuk tahun ini penjualannya agak menurun, Jumlah kunjungan untuk berdoa di Vihara Dharma Sasana Kalianda yang menurun cukup mempengaruhi omzetnya dalam berjualan burung.

Lihat juga...