SELASA, 17 JANUARI 2017
PONOROGO — Mbah Misdi (83) warga Jalan Dewi Kunti, Kelurahan Surodikraman, Kecamatan Ponorogo dengan sabar dan telaten membuat miniatur reog. Usaha ini ia tekuni mulai dari 1971. Mbah Misdi sanggup membuat miniatur reog paket komplit mulai dari reog mini, bujang ganong, kelono, jaranan, kendang hingga alat kain penari juga tersedia.
![]() |
Mbah Misdi saat membuat pesanan miniatur reog. |
“Untuk harga sesuai dengan ukuran yang diinginkan pembeli,” jelasnya kepada Cendana News saat ditemui di rumahnya, Selasa (17/1/2017).
Mbah Misdi menjelaskan untuk ukuran pigora 30×35 cm dibanderol harga Rp 125 ribu, ukuran 50×40 cm dihargai Rp 225 ribu, ukuran 70×47 cm dihargai Rp 250 ribu, dan ukuran 75×55 cm dihargai Rp 400 ribu.
“Bahan untuk membuat miniatur reog khusus hanya kayu jenis dadap, karena seratnya lebih ulet dan tahan lama,” ujarnya.
Bahan bakunya sendiri diperoleh dari kawasan Ngebel dan Pacitan. Bapak 12 orang anak ini dulunya seorang penari reog. Usianya yang semakin renta membuatnya tidak sanggup lagi menari. Namun karena kecintaannya terhadap reog, ia pun menekuni usaha yang berkaitan dengan kesenian reog dengan cara membuat miniatur reog. Awalnya, ia hanya membuat bujang ganong, meski bujang ganong buatannya belum jadi sudah ada yang minat membeli. Lama kelamaan ia belajar membuat berbagai perlengkapan reog tapi ukuran kecil.
![]() |
Miniatur unik kreasi Mbah Misdi. |
“Namun sayang, generasi penerus saya yang tidak ada, anak saya juga tidak bisa dipaksa agar mau meneruskan usaha saya,” cakapnya.
Selain bisa membuat miniatur reog, Mbah Misdi juga bisa membuat reog berukuran besar yang dibanderol dengan harga Rp 45–60 juta. Hanya saja peminatnya tidak sebanyak miniatur reog.