SENIN, 9 JANUARI 2017
JAKARTA — Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, menilai kegiatan pelatihan bela negara yang dilakukan Front Pembela Islam (FPI) cabang Banten bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak perlu dipermasalahkan. Sebab, menurut Fahri, kalau tidak dilatih untuk membela negara, lantas apakah mau membela Ahok? Hal tersebut merupakan sesuatu yang lazim dilakukan.
![]() |
Fahri Hamzah menganggap tidak perlu mempermasalahkan pelatihan bela negara yang melibatkan FPI. |
“Ya wajar, tak usah dipermasalahkan. Karena memang, sebetulnya sekarang ini ada kepentingan bagi kita dengan membela negara. Guna memiliki pedoman standar di dalam kesadaran bela negara,” tegas Fahri di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Senin (9/1/2017).
Ia menjelaskan, program bela negara sudah ada sejak zaman dahulu. Bahkan telah tercantum dalam Pendidikan Moral Pancasila. Kini kegiatan tersebut tercantum di kurikulum mata pelajaran kewarganegaraan.
Oleh sebab itu, lanjutnya, apabila ada kelompok sipil yang berkomitmen dengan negara kesatuan dan ingin dilatih wawasan menjadi bagian dari NKRI, maka hal itu tidak perlu ditolak.
“Bagaimana jadi pembela negara? Jadi patriot yang harus dilatih. Kalau tidak dilatih bela negara? Terus mau bela siapa? Dia harus bela negara. Termasuk FPI, karena dia menganggap dirinya pembela agama juga dibarengi dengan membela negara sehingga hal itu tidak boleh dipertentangkan,” ungkapnya.
Fahri pun menyayangkan pencopotan Dandim Lebak, Letkol Czi Ubaidillah, hanya karena alasan menggelar latihan bersama antara FPI dan TNI.
Diketahui, Dandim Lebak, Letkol Czi Ubaidillah, dicopot dari jabatannya karena dinilai melakukan salah prosedur pada latihan bela negara. Ubaidillah dinilai tidak melaporkan kegiatan pembinaan bela negara yang diikuti ormas kepada Danrem maupun Pangdam III Siliwangi, Mayor Jenderal TNI Muhammad Herindra.