SENIN, 23 JANUARI 2017
SOLO — Dampak mahalnya harga cabai di pasaran masih dirasakan masyarakat di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Pasalnya, harga cabai di Sragen kini masih bertengger di angka Rp. 100.000 per kilogram. Bahkan, untuk cabai kering di Pasar Bunder, Sragen, harga perkilogramnya menembus angka Rp. 110.000.
![]() |
Cabe Rawit kering |
Salah-satu pedagang cabai, Suparni, mengatakan, kenaikan cabai ini sudah berlangsung sejak 2 bulan lalu. Kendati demikian, kenaikan itu dirasakan warga tidak terlalu berat, karena kenaikan harga tersebut terjadi sedikit demi sedikit. “Namun yang membuat resah selama hampir tiga pekan ini adalah kenaikan harga cabai yang langsung tajam,” katanya, saat ditemui Senin (23/1/2017).
Kenaikan tersebut, lanjut Suparni, murni karena kurangnya pasokan dari petani. Kenaikan harga cabai yang paling mencolok adalah cabai rawit merah, yang saat ini berada di angka Rp. 105.000 per kilogram. Sementara harga sebelumnya hanya Rp. 45.000. “Untuk cabai rawit kering kenaikan juga sangat tajam, dari semula enam puluh ribu rupiah perkilo, saat ini mencapai seratus spuluh ribu rupiah perkilogram,’’ jelasnya.
![]() |
Suparni, pedagang cabai di Pasar Bunder, Sragen, Jawa Tengah. |
Diakui Suparni, dampak mahalnya cabai ini sangat dirasakan bagi pedagang, karena banyak pelanggan yang berkurang. Selain cabai rawit merah, kenaikan harga juga dialami untuk cabai keriting, yang semula Rp. 29.000 per kilogram, saat ini menjadi Rp. 40.000. “Banyak yang mengeluh, tapi bagaimana lagi, baranganya yang tidak ada,” imbuhnya.
Sementara itu, salah-satu pembeli cabai, Sarimurti, mengaku sangat berat dengan kenaikan harga kali ini. Dia berharap harga cabai secepatnya kembali normal, sehingga tidak memberatkan bagi masyarakat. “Berat sebenarnya, tapi cabai ini kan setiap harinya butuh. Jadi, ya tetap beli meski hanya sedikit,” keluhnya.