Wayang Krucil, Warisan Nenek Moyang yang Hampir Punah di Jawa Timur

SABTU, 24 DESEMBER 2016

MALANG — Wayang Krucil adalah salah-satu jenis wayang yang ada di Indonesia. Nama Wayang Krucil ini memang tidak setenar Wayang Kulit maupun Wayang Golek yang masih sering dipentaskan dan digemari masyarakat. Tak heran, jika keberadaan Wayang Krucil ini pun dikatakan hampir punah.
Replika Wayang Krucil berbahan kardus.
Di Kota Malang ada satu tempat, yakni di dusun Wiloso, desa Gondowangi, kecamatan Wagir, kabupaten Malang, yang hingga kini masih tetap melestarikan kesenian tradisional wayang Krucil. “Wayang Krucil ini terbuat dari kayu Pule yang sekarang sudah langka dan bentuknya pipih seperti biji Mangga. Jadi, bentuk wayangnya terlihat seperti tiga dimensi, meski aslinya tiga dimensi,” jelas Danis Setya Budi Nugroho, Kepala Desa Gondowangi, Sabtu (24/12/2016).
Menurutnya, karena dulu wayang Kulit itu mahal, kemudian ada kreasi dari masyarakat untuk membuat wayang dari kayu pule yang sekarang dikenal dengan sebutan Wayang Krucil. Banyak cerita yang sering diangkat dalam pertunjukkan Wayang Krucil, di antaranya cerita keagamaan atau dakwah mulai dari kisah Majapahit hingga dakwa Islam.
“Kesenian Wayang Krucil diperkirakan sudah berusia lebih dari 300 tahun, dan Wayang Krucil di Desa Gondowangi adalah yang paling lengkap di Jawa Timur, karena memiliki 79 karakter wayang,” ucapnya.
Danis Setya Budi Nugroho.
Disebutkan, usai mencapai masa kejayaannya, Wayang Krucil hanya dipentaskan satu kali dalam setahun. Hal tersebut yang membuat keberadaan Wayang Krucil tidak banyak diketahui orang. “Awalnya, biasanya hanya dipentaskan jika ada ritual di dusun Wiloso, paling hanya setahun sekali dipentaskan. Tapi, ternyata Wayang Krucil ini justru menjadi hiburan yang sangat luar biasa dan mampu memberikan makna kehidupan yang bisa menginspirasi masyarakat lainnya,” ungkapnya.
Sejak tahun 2006, upaya untuk melestarikan Wayang Krucil sudah mulai ada, dan sekarang sudah sering ditampilkan dalam kegiatan-kegiatan masyarakat termasuk  dalam acara pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), dalam acara mewarnai 1.000 duplikat Wayang Krucil.
“Per tanggal 15 September 2016, Wayang Krucil ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya,” terang Danis, sembari mengimbuhkan, jika pihaknya berencana akan membuat duplikat dari karakter wayang-wayang tersebut, agar wayang aslinya tidak rusak.

Jurnalis : Agus Nurchaliq / Editor : Koko Triarko / Foto : Agus Nurchaliq

Lihat juga...