MINGGU, 20 NOVEMBER 2016
SUMENEP — Di tengah maraknya cangkul impor yang masuk ke Indonesia, rupanya tidak lantas mengkhawatirkan terhadap para pandai besi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Pasalnya masyarakat khususnya petani sudah bisa menilai kualitas cangkul yang mereka beli, sehingga apabila kualitas tidak memungkinkan tidak akan dibelinya. Mereka tetap membeli cangkul karya pandai besi di negeri sendiri.
Selama ini cangkul impor yang biasa dibeli oleh petani ujung timur Pulau Madura ini kebanyakan diperbaiki terlebih dahulu sebelum digunakan, sehingga kebanyakan pandai besi yang ada di daerah ini juga kecipratan rezeki. Karena cangkul impor tersebut modelnya sangat tidak cocok terhadap petani, maka petani terlebih dahulu memperbaiki dengan mengganti model seperti yang biasa ia gunakan, bahkan ada juga cangkul impor yang depannya diganti besi lain akibat kurang tajam.
![]() |
Pandai besi di Sumenep bergiat membuat cangkul khas produk sendiri. |
“Pemakai tahu mana kualitasnya cangkul yang bagus dan jelek, sehingga meskipun cangkul impor banyak yang masuk tidak begitu saja dibeli kalau tidak cocok. Apalagi sekarang petani sudah bisa membedakan mana kualitas jelek dan bagus. Jika kualitas sudah jelek, dari mana pun itu tidak akan dibelinya,” kata Sutip (33), salah seorang pandai besi di Desa Beluk Kenek, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Minggu (20/11/2016).
Disebutkan, bahwa dirinya tidak merasa khawatir sama sekali dengan adanya cangkul impor yang masuk ke negara ini, karena bagaimanapun jika kualitas cangkul tersebut tidak sesuai dengan keinginan petani tidak akan laris manis. Bahkan ketika ada petani yang sudah kadung membeli cangkul impor yang tidak sesuai dengan keinginannya, pandai besi pun pasti banyak menerima perbaikan cangkul, sehingga ia pun akan mendapatkan rezeki yang bertambah.