MINGGU, 19 JUNI 2016
BANDUNG — Bagi sebagian pelajar, matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang angker. Salah seorang pimpinan Bimbingan Belajar (Bimbel) Prestise di Kota Bandung, Dede Supriyadi merasa perlu menjawab opini masyarakat terkait hal tersebut.

Dede mencari cara, agar pelajar bisa akrab dengan ilmu matematika, tanpa memikirkan kerumitan yang ada di dalamnya. Maka metode pelajaran idealnya harus disampaikan dengan perasaan senang dan mudah.
Atas idenya itu, Dede membuat sebuah buku yang memang dititik beratkan untuk siswa Sekolah Dasar. Buku tersebut berjudul Penjumlahan dan Pengurangan Semudah Membalikan Telapak Tangan.
Menurutnya, metematika dianggap sulit karena belum ada formula dari guru yang mengajarkannya, agar mudah dicerna oleh siswa.
“Solusi yang ditawarkan dari buku ini diantaraya pendekatan kecerdasan intelektual, yakni konsep belajar matematika dengan metode yang lebih mudah, cepat dan cerdas. Tentunya ada pula dengan solusi pendekatan emosional dan kecerdasan spritual,” beber Dede.
Menurutnya, buku ini sangat mempermudah siswa. Khsususnya untuk murid yang baru masuk sekolah, dari kelas 1 SD. Selain itu, dilengkapi juga dengan tools metode jari Aljabar. “Jadi buku ini juga sangat memudahkan bagi guru,” ulasnya.
Ia berharap dengan adanya buku ini kualitas pendidikan di Indonesia bisa sama rata, demikian tak ada lagi istilah sekolah favorit dan sekolah pinggiran. Dede juga ingin buah pemikirannya ini bisa memudahkan kinerja para guru, sehingga muridnya bisa mudah memahami.
“Jumlah halamannya 330, sekarang sudah ada di sekitar 10 kota, diantaranya Bandung sudah pasti, Bogor, Kerawang, Purwokerto, juda sudah tersebar di Samarinda,” pungkasnya.(Rianto Nudiansyah)