Tuntut Legalitas, Mahasiswa Pendidikan Vokasi UB Gelar Unjuk Rasa

SELASA, 17 MEI 2016

MALANG — Puluhan Mahasiswa Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya (UB) menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung rektorat UB. Mereka menuntut diadakannya kembali pertemuan antara Rektor, Mahasiswa Vokasi dan pihak Vokasi untuk membicarakan legalitas dan pengajuan perubahan Pendidikan vokasi menjadi Fakultas Sains Terapan.
Humas aksi, Intan Dita mengatakan, unjukrasa ini di picu oleh kekecewaan mahasiswa vokasi terhadap pembatalan pertemuan yang dilakukan pihak rektorat yang sejatinya dilakukan kemarin, Senin (16/5/2016).
“Sebenarnya pada hari Senin kemarin seharusnya kita ada pertemuan dengan rektor untuk membicarakan masalah tersebut, namun tiba-tiba pertemuan tersebut di batalkan karena pak rektor ada acara lain,”ungkapnya kepada Cendana Newa, Selasa (17/5/2016).
Intan menyampaikan bahwa selama tujuh tahun vokasi berdiri hingga sekarang, legalitas vokasi masih bermasalah. Vokasi berdiri hanya berdasarkan Surat Keputusan (SK) rektor dan hal tersebut tidak hanya terjadi di UB saja, semua pendidikan vokasi yang ada di Indonesia berdiri hanya berdasarkan SK rektor.
Ia melanjutkan, sebenarnya vokasi sendiri sudah pernah mengajukan diri menjadi Fakultas dengan nama Fakultas Sains Terapan, tetapi dari pihak Kemenristekdikti menyarankan untuk mengganti nama menjadi Fakultas Vokasi. Akhirnya dari pihak UB dan Vokasi mengajukan lagi dengan nama Fakultas Vokasi. Namun ketika diajukan kembali, tetap mendapatkan penolakan dari pihak Kemenristekdikti dengan alasan yang tidak jelas.
“Namun setelah perwakilan mahasiswa bertemu dengan pihak kementerian, ternyata yang menjadi penghalang vokasi untuk bisa menjadi Fakultas karena dari Undang-undang perguruan tinggi itu sendiri posisi vokasi masih belum dijelaskan secara detail. Sehingga Kemenristekdikti menunggu adanya peraturan menteri yang mengatur tentang vokasi,”terangnya.
Ketidak jelasan ini tentunya sangat merugikan mahasiswa terutama bagi alumni yang ingin melanjutkan ke S1. Ketika ada yang ingin melanjutkan ke S1 di perguruan tinggi Negeri masih bisa di terima. Namun saat akan melanjutkan ke perguruan tinggi swasta agak susah.
“Bahkan dulu pernah terjadi dari alumni vokasi yang ingin melanjutkan ke Trisakti tapi ternyata ijazahnya justru diragukan karena namanya tidak ada di Dikti,”ujarnya.
Intan mengatakan, dari pihak UB sendiri sebenarnya sangat mendukung vokasi menjadi Fakultas, tapi tindak konkritnya itu yang ditunggu hingga sekarang.
Sementara itu, selama mahasiswa menyampaikan orasinya di depan rektorat, perwakilan mahasiswa termasuk Presiden BEM Vokasi, Basma Wiraisy melakukan pertemuan dengan pihak rektor untuk menyampaikan tuntutan mahasiswa.
Sekitar pukul 12.00 WIB, Basma Wiraisy turun dan menyampaikan hasil pertemuannya dengan rektor kepada massa. Ia menyampaikan dari hasil pertemuannya tersebut disepakati bahwa rektor akan membentuk tim yang beranggotakan perwakilan dari pihak rektorat, mahasiswa vokasi dan pengurus vokasi untuk membahas dan menyelesaikan masalah legalitas dan pengajuan perubahan pendidikan vokasi menjadi Fakultas Sains Terapan.
“Selain itu, minggu depan juga akan dilakukan pertemuan antara rektor, mahasiswa vokasi dan pengurus vokasi,”pungkasnya.
[Agus Nurchaliq]
Lihat juga...