SABTU, 30 APRIL 2016
MERAK — Memperingati HUT ke-43 PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) cabang utama Merak dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17, kota Cilegon menggelar kegiatan sail Krakatau 2016 dengan mengadakan wisata bahari mengunjungi Gunung Anak Krakatau yang ada di Selat Sunda penghubung Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.

Sail Krakatau yang dibuka siang ini di dermaga dua Pelabuhan Merak, bakal membawa pengunjung dan wisatawan yang datang ke Cilegon, untuk bisa menikmati suasana matahari terbenam (sunset) di Perairan Selat Sunda, tepatnya di sekitar area Gunung Anak Krakatau. Tercatat ribuan peserta mengikuti kegiatan Sail Krakatau 2016.
Kepala Disbudpar Cilegon, Buchori mengatakan, agenda wisata bahari tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan upaya Pemkot Cilegon untuk menarik wisatawan datang ke yang dikenal sebagai kota industri baja tersebut. Sebelumnya, Disbudpar telah menggelar festival Cilegon Etnic Carnival pada HUT Cilegon.
“Kami ingin menarik dan mendatangkan wisatawan dari lokal dan luar daerah. Apalagi kita punya potensi untuk bahari. Pelabuhan ada, kapal juga ada,” kata buchori kepada wartawan.
Menurut Buchori, keberadaan pelabuhan dan kapal di wilayah Cilegon lebih berpotensi untuk mendukung wisata bahari, dibanding dengan menggelar wisata alam. Terlebih, Kota Cilegon juga tidak memiliki potensi wisata alam yang bisa diunggulkan diantaranya Pulau Merak Besar yang berada di sekitar Merak dan spot spot memancing dan paling terkenal adalah Gunung Krakatau.
Wisatawan yang mengikuti Sail Krakatau diantaranya merupakan wisatawan domestik asal Provinsi Banten yang selama ini belum pernah sama sekali melihat Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda yang pernah meletus secara dahsyat pada tahun 1883 itu. Selain itu beberapa wisatawan asing juga antusias mengikuti wisata bahari menikmati keindahan senja saat matahari terbenam di ufuk Barat di balik Gunung Krakatau.
“Saya sudah mendaftar sebulan yang lalu karena ini akhir pekan dan saya ajak keluarga karena kami belum pernah melihat Gunung Krakatau dari dekat”ujar Radmiadi kepada Cendana News, Sabtu (30/4/2016).
KMP Sebuku yang berangkat dari dermaga dua Merak Banten akan menempuh perjalanan kurang lebih selama dua jam lebih mendekati kawasan cagar alam Gunung Krakatau yang merupakan kawasan cagar alam meliputi Gunung Krakatau Purba, Pulau Sertung, Pulau Panjang, Gunung Anak Krakatau. Meski diagendakan hanya mengitari gugusan kepulauan Krakatau kegiatan Sail Krakatau diharapkan mampu menarik wisatawan berkunjung ke Gunung Krakatau.
“Rencananya kami akan berfoto bersama keluarga dengan latar belakang gunung Krakatau sekaligus ikut lomba fotografi yang diselenggarakan oleh panitia,”ujar Radmiadi.
Berdasarkan pantauan, ribuan peserta yang telah mendaftar ikut dalam Sail Krakatau 2016 tersebut akan dimanjakan oleh PT ASDP dengan menggunakan KMP Sebuku yang merupakan salah satu kapal baru produksi Indonesia yang melayani rute Pelabuhan Merak, Banten ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung dan sebaliknya.
Sail Krakatau merupakan sebuah kegiatan wisata bahari yang menjadi potensi wisata bagi Provinsi Banten dan Provinsi Lampung. Provinsi Banten yang salah satu kotanya merayakan HUT ke-17 terlebih dahulu memanjakan wisatawan dalam Sail Krakatau 2016 sementara provinsi Lampung direncanakan baru pada tahun 2017 menghelat Sail Krakatau tersebut.

Gunung Krakatau merupakan gunung berapi aktif di tengah Selat Sunda diantara Provinsi Banten dan Provinsi Lampung,meski berada di wilayah Lampung namun kunjungan wisatawan banyak memilih berangkat dari wilayah Banten melalui Pantai Carita dibandingkan melalui Lampung. Wisatawan banyak melakukan perjalanan melalui pantai Carita dengan fasilitas transportasi memadai berupa kapal fiber sementara dari Lampung wisatawan masih memanfaatkan perahu kayu milik nelayan.[Henk Widi]