SABTU, 5 MARET 2016
Jurnalis : Bobby Andalan / Editor : ME. Bijo Dirajo / Sumber Foto: Bobby Andalan
![]() |
Salah satu rumah adat yang berada dalam kawasan Taman Nusa |
BALI — Kebudayaan dan adat istiadat Indonesia yang beragam memang tak pernah habis untuk dieksplorasi. Mulai dari kebiasaan masyarakat suatu daerah, bahasa, hingga arsitektur yang beragam menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengenalinya lebih dekat. Hal itu pula yang disajikan di Taman Nusa yang terletak di Jalan Taman Bali, Banjar Blahpane Kelod, Desa Sidan, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali.
Jika di Jakarta ada Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Pulau Bali memiliki Taman Nusa. Taman ini berdiri di atas lahan seluas 15 hektare. Taman Nusa menawarkan kebudayaan dan rumah-rumah adat Nusantara.
Direktur Utama Taman Nusa, Santoso Senangsyah menuturkan, rumah-rumah adat itu langsung diimpor dari daerah aslinya dan dirancang oleh putra daerah setempat. Setidaknya, ada 60 rumah adat (rumah tradisional) dari seluruh provinsi di Tanah Air.
Rumah ada itu mencakup rumah adat dari Nias, Batak Danau Toba, rumah Dayak di Kalimantan, Toraja di Sulawesi, pendopo Jawa, Bali, rumah adat Betawi dan masih banyak lagi. Taman Nusa juga membagi kawasannya menjadi beberapa bagian.
“Di antaranya zaman pra sejarah seperti zaman batu, zaman besi hingga zaman pra dan pasca-kemerdekaan,” terang Santoso.

Taman Nusa adalah taman wisata budaya yang memberikan pengetahuan menyeluruh tentang budaya dari berbagai etnis Indonesia. Sebanyak 170.000 pengunjung mengunjungi Taman Nusa setiap tahun, dengan tiket masuk Rp 85.000 untuk turis lokal dan Rp 300.000 untuk wisatawan asing. Harga tiket wisatawan asing lebih mahal karena termasuk biaya pemandu berbahasa Inggris dan minuman selamat datang.
Uniknya lagi, rumah-rumah adat itu memiliki penghuni yang berasal dari daerah setempatnya. Mereka akan menyapa para wisatawan yang datang ke rumah adat mereka. Mereka juga akan menampilkan keahlian khas daerah tersebut, seperti tarian, seni, musik, hingga senik lukis.
“Taman Nusa memiliki visi menjadikan taman sebagai sarana pusat pelestarian budaya dan kesenian di Bali,” papar Santoso.
Santoso mengatakan, Taman Nusa berdiri berdasarkan keprihatinan terhadap kondisi seni dan budaya Indonesia yang semakin terpinggirkan. Para generasi muda Indonesia juga kurang meminati mempelajari budaya Indonesia.
Karena itu, pihaknya ingin mengangkat eksistensi budaya warisan nenek moyang kepada masyarakat Indonesia dan dunia.
“Di Taman Nusa, para wisatawan akan menelusuri panorama perjalanan waktu bangsa Indonesia dari dulu hingga masa prasejarah, kerajaan Nusantara, kampung budaya, sampai saat Indonesia meraih kemerdekaan,” imbuhnya.

Para wisatawan juga bisa melihat sejarah-sejarah manusia berdasarkan zamannya, mulai jaman batu hingga modern. Perjalanan dimulai dari zaman prasejarah, zaman perunggu, zaman kerajaan, hingga barisan rumah adat dari seluruh Indonesia.
Setelah melewati rumah adat-rumah adat, Anda bisa melihat perpustakaan, museum, dan areal pameran. Para pengunjung pun akan melihat miniatur Candi Trowulan dan figur Patih Gajah Mada yang terkenal dengan Sumpah Palapa.
Melewati Gapura Sumpah Pemuda, pengunjung masuk ke masa Indonesia merdeka. Akan ada figur proklamator Bung Karno dan Bung Hatta dengan latar belakang teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Memasuki kawasan Indonesia masa kini, para pengunjung dapat merasakan denyut pembangunan melalui diorama miniatur kereta.
“Ada tiga museum di dalamnya, berupa museum kain, wayang dan etnografi, serta ruang pameran,” kata Santoso.
Taman Nusa berada di dataran tinggi. Jadi, suasananya sangat asri dengan udaranya sejuk. Bagi penggila selfie, para wisatawan akan menemukan spot-spot foto yang cantik. Kompleks Taman Nusa berdiri di atas tebing, pegunungan yang hijau, panorama persawahan, hutan, dan Sungai Melangit.

Fasilitas pendukung lainnya adalah auditorium besar, ruang pameran, toko suvenir, tempat istirahat, enam sanggar, restoran Indonesia (Restoran Dapur Nusa), dan restoran dengan masakan internasional (Restoran Royal Sidan).
Taman Nusa buka setiap hari pada pukul 08.30-17.00 WIB. Taman Nusa dapat ditempuh dengan waktu sekitar 45 menit hingga satu jam dari Denpasar.