JUMAT, 4 MARET 2016
Jurnalis : Fahrul / Editor: Gani Khair / Sumber foto: Fahrul
SUMENEP—Potret buram dunia pendidikan di Wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur hingga saat ini rupanya masih terjadi, pasalnya di daerah ujung timur Pulau Madura ini mencapai ratusan sekolah dasar yang mengalami kerusakan, sehingga aktifitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa di sekolah tersebut sering terganggu, apalagi ruang sekolah yang mengalami kerusakan cukup parah.
![]() |
A. Shadik, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep |
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan daerah setempat, pada tahun 2016 jumlah sekolah dasar yang rusak berat di daerah ini mencapai 225 ruang, sedangkan untuk sekolah rusak ringan mencapai 296 ruang, jadi total jumlah sekolah rusak mencapai 512 ruang.
“Ini hanya sekolah dasar saja, sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) saya kira sudah bagus semua,” jelas A. Shadik, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Jumat (4/3/2016).
Menurut Shadik menjelaskan, bahwa kerusakan ruang sekolah dari tahun ketahun semakin berkurang, karena dengan adanya Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dialokasikan terhadap perbaikan sekolah rusak membuat sekolah rusak berangsur berkurang. Namun disamping itu masih banyak juga sekolah swasta dilingkungan Dinas Pendidikan yang juga mengalami kerusakan.
“Jadi banyak juga sekolah swasta yang perlu bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki kerusakan, sehingga juga membutuhkan dana perbaikan,” terangnya saat ditemui Cendana News.
Namun lanjut dia mengatakan, pada tahun ini sudah ada anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk perbaikan ruang kelas sebesar 4,2 Miliar untuk sekolah swasta, tetapi dana tersebut sisa anggaran tahun 2015 yang akan dilaksanakan tahun 2016 ini, karena sebelumnya banyak lembaga yang belum memiliki badan hokum, sehingga pihaknya tidak berani merealisasikannya.
“Untuk tahun ini Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar 16,4 Miliar, jadi meski tidak tuntas, kami pasti upayakan minta dana dari rehab nasional yang berbentuk bantuan social, agar nanti agak ringan. Kalau kemarin kami bisa rehab 215 ruang, sehingga kemungkinan sekarang bisa tuntas,” papar Shadik.
Dengan banyaknya ruangan sekolah yang rusak, namun bukan berarti ruangan disekolah tersebut rusak secara keseluruhan, tetapi hanya sebagian saja, sehingga ruang kelas yang masih bagus bisa dimanfaatkan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) agar para siswa tidak ketinggalan mata pelajaran yang harus mereka tempuh.